img src: http://callmefie.blogdetik.com |
Sebuah peradaban sudah pasti memiliki pengalaman
dan cara memaknai hidup yang luas. Sebagai contoh Bangsa Yunani yang memiliki
kemampuan dalam ilmu sastra dan filsafat. Mereka dalam urusan ini tak perlu
diragukan lagi dan memang sudah terkenal di seantero jagat raya. Begitu pula
dengan beberapa bangsa yang lainnya, seperti Arab, Persia, Romawi, India,
China, Indian, dll.
Tapi, bangsa Indonesia khususnya orang Jawa pun
memiliki kemampuan dalam olah kata (filsafat) ini. Ia tersebar di dalam
beberapa media, termasuk yang termaktub di dalam serat-serat sejarah dan
melalui tradisi lisan. Ini terjadi dengan sebuah kesadaran yang tinggi, karena
memang sudah menjadi falsafah bangsa ini selama berabad-abad.
Berikut tentang pandangan Orang Jawa terhadap
beberapa konsep kehidupan:
1. Tentang konsep ketuhanan
“Pangeran iku ora ono sing padho. Mulo ojo nggambar-ngambarake wujuding Pangeran”
artinya: Tuhan itu tak ada yang bisa menyamainya. Oleh sebab itu jangan menggambar-gambarkan wujud Tuhan.
“Pangeran iku ora ono sing padho. Mulo ojo nggambar-ngambarake wujuding Pangeran”
artinya: Tuhan itu tak ada yang bisa menyamainya. Oleh sebab itu jangan menggambar-gambarkan wujud Tuhan.
“Pangeran iku dudu dewo utowo manungso, nanging sekabehing kang ono iku,
uga dewa lan manungso asale soko Pangeran”
artinya: Tuhan itu bukan dewa atau manusia, namun segala yang ada ini, termasuk dewa dan manusia itu berasal dari Tuhan.
artinya: Tuhan itu bukan dewa atau manusia, namun segala yang ada ini, termasuk dewa dan manusia itu berasal dari Tuhan.
“Pangeran iku biso ngawohi kahanan opo wae tan keno kinoyo ngopo”
artinya: Tuhan itu bisa mengubah segalanya tanpa mungkin dapat diperkirakan manusia.
artinya: Tuhan itu bisa mengubah segalanya tanpa mungkin dapat diperkirakan manusia.
“Pengeran iku kuaso tonpo piranti, mulo soko kuwi ojo darbe pengiro yen
manungso iku biso dadi wakiling Pangeran”
artinya: Tuhan itu berkuasa tanpa menggunakan alat pelengkap apa pun, oleh sebab itu jangan beranggapan manusia itu dapat mewakili Tuhan.
artinya: Tuhan itu berkuasa tanpa menggunakan alat pelengkap apa pun, oleh sebab itu jangan beranggapan manusia itu dapat mewakili Tuhan.
“Pangeran biso ngerusak kahanan kang wis ora diperlokake, lan biso gawe
kahanan anyar kang diperlokake”
artinya: Tuhan itu bisa merusak sesuatu yang tidak diperlukan, dan bisa menciptakan sesuatu yang baru yang diperlukan.
artinya: Tuhan itu bisa merusak sesuatu yang tidak diperlukan, dan bisa menciptakan sesuatu yang baru yang diperlukan.
“Ora ono kesakten sing mandhi papesthen, awit papesthen iku wis ora ono
sing biso murungake”
artinya: Tidak ada kesaktian yang bisa menyamai kepastian Tuhan, karena tidak ada yang dapat menggagalkan kepastian Tuhan.
artinya: Tidak ada kesaktian yang bisa menyamai kepastian Tuhan, karena tidak ada yang dapat menggagalkan kepastian Tuhan.
“Owah ono gingasring kahanan iku soko kersaning Pangeran Kang Murbahing
Jagad”
artinya: Perubahan itu hanya atas kehendak Tuhan Yang Menguasai Jagad (alam semesta).
artinya: Perubahan itu hanya atas kehendak Tuhan Yang Menguasai Jagad (alam semesta).
2. Tentang konsep Tuhan dan manusia
“Weruh marang Pangeran iku ateges wis weruh marang awake dhewe. Lamun durung weruh awake dhewe, tangeh lamun weruh marang Pangeran”
artinya: Mengakui adanya Tuhan berarti sudah mengenal dirinya sendiri. Jikalau belum mengetahui dirinya sendiri mustahil dapat mengenal Tuhan.
“Weruh marang Pangeran iku ateges wis weruh marang awake dhewe. Lamun durung weruh awake dhewe, tangeh lamun weruh marang Pangeran”
artinya: Mengakui adanya Tuhan berarti sudah mengenal dirinya sendiri. Jikalau belum mengetahui dirinya sendiri mustahil dapat mengenal Tuhan.
“Gusti iku sambatan naliko siro lagi nandhang kasengsaraan. Pujinen yen
siro lagi nompo kanugerahing Gusti”
artinya: Sebutlah nama Tuhan jika engkau sedang menderita sengsara. Bersyukurlah pada-Nya jika engkau mendapat anugerah.
artinya: Sebutlah nama Tuhan jika engkau sedang menderita sengsara. Bersyukurlah pada-Nya jika engkau mendapat anugerah.
“Gusti iku dumunung ono jeneng siro pribadi, dene ketemune Gusti lamun
siro tansah eling”
artinya: Tuhan itu ada dalam dirimu sendiri, dan pertemuan dengan-Nya akan terjadi jika engkau senantiasa ingat kepada-Nya.
artinya: Tuhan itu ada dalam dirimu sendiri, dan pertemuan dengan-Nya akan terjadi jika engkau senantiasa ingat kepada-Nya.
“Ojo lali saben ari eling marang Pangeran niro. Jalaran sejatine siro
ikuh tansah katunggon Pangeraniro”
artinya: Jangan lupa setiap hari untuk mengingat Tuhan. Sebab hakikatnya engkau selalu di jaga oleh Tuhanmu.
artinya: Jangan lupa setiap hari untuk mengingat Tuhan. Sebab hakikatnya engkau selalu di jaga oleh Tuhanmu.
“Lamun ono jaman ora kepenak siro ojo lali nyuwun pangapuro marang
Pangeran. Jalan Pangeraniro bakal aweh pitulungan”
artinya: Jikalau mengalami keadaan (zaman) yang tidak enak, jangan lupa memohon ampun kepada Tuhan. Karena Tuhan akan memberi pertolongan-Nya kepadamu.
artinya: Jikalau mengalami keadaan (zaman) yang tidak enak, jangan lupa memohon ampun kepada Tuhan. Karena Tuhan akan memberi pertolongan-Nya kepadamu.
“Sing sopo nyembah lelembut iku keliru. Jalaran lelembut iku sejatine
rowangiro, lan ora perlu disembah koyo dene menembah marang Pangeran”
artinya: Menyembah makhluk halus itu keliru. Sebab makhuk halus itu sebenarnya adalah temanmu, dan tidak perlu di sembah seperti Tuhan.
artinya: Menyembah makhluk halus itu keliru. Sebab makhuk halus itu sebenarnya adalah temanmu, dan tidak perlu di sembah seperti Tuhan.
“Sing sopo seneng ngerusak katentremaning liyan bakal di bendu dening
Pangeran lan dielehake dening tumindake dhewe”
artinya: Barang siapa suka merusak ketenteraman orang lain akan mendapatkan murka Tuhan, dan akan di gugat karena ulahnya sendiri.
artinya: Barang siapa suka merusak ketenteraman orang lain akan mendapatkan murka Tuhan, dan akan di gugat karena ulahnya sendiri.
3. Tentang hakekat diri
“Lamun siro kepengin wikan marang alam jaman kelanggenan, siro kudu weruh alamiro pribadi. Lamun siro durung mikani alamiro pribadi adoh ketemune”
artinya: Jikalau engkau ingin mengetahui alam abadi, engkau harus lebih dulu mengenali alam pribadimu. Kalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, masih jauhlah alam abadi itu dari dirimu.
“Lamun siro kepengin wikan marang alam jaman kelanggenan, siro kudu weruh alamiro pribadi. Lamun siro durung mikani alamiro pribadi adoh ketemune”
artinya: Jikalau engkau ingin mengetahui alam abadi, engkau harus lebih dulu mengenali alam pribadimu. Kalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, masih jauhlah alam abadi itu dari dirimu.
“Lamun siro durung wikan kadangiro pribadi, cubo dulunen siro pribadi”
artinya: Jikalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, maka tanyakanlah kepada yang mengetahuinya.
artinya: Jikalau engkau belum mengetahui alam pribadimu, maka tanyakanlah kepada yang mengetahuinya.
“Lamun siro wis mikani alamiro pribadi, alam jalan kalanggengan iku cedhak
tanpo senggolan, adoh tanpo wangean”
artinya: Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, alam abadi akan menjadi dekat tanpa dengan menyentuhnya, jauh dari dirimu tanpa ada yang membatasinya.
artinya: Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, alam abadi akan menjadi dekat tanpa dengan menyentuhnya, jauh dari dirimu tanpa ada yang membatasinya.
“Lamun siro wis mikani alamiro pribadi, mara siro mulango marang wong
kag durung wikan”
artinya: Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, hendaklah engkau mengajarkannya kepada yang belum mengetahui.
artinya: Jikalau engkau telah mengetahui alam pribadimu, hendaklah engkau mengajarkannya kepada yang belum mengetahui.
“Kadangiro pribadi ora bedo karo jeneng siro pribadi, gelem nyambut
gawe”
artinya: Terkadang pribadimu itu tidaklah berbeda dengan dirimu sendiri, suka bekerja.
artinya: Terkadang pribadimu itu tidaklah berbeda dengan dirimu sendiri, suka bekerja.
“Kahanan kang ono iki ora suwe. Mesthi ngalami owah gingsir. Mulo ojo
lali marang sapadha-padning timitah”
artinya: Keadaan yang ada ini tak lama. Pasti mengalami perubahan. Oleh karena itu jangan melupakan sesama hidup.
artinya: Keadaan yang ada ini tak lama. Pasti mengalami perubahan. Oleh karena itu jangan melupakan sesama hidup.
“Rame ing gawe, sepi ing pamrih”
artinya: Selalu rajin bekerja dan tidak mengharapkan pamrih.
artinya: Selalu rajin bekerja dan tidak mengharapkan pamrih.
“Kudu angon wektu”
artinya: Harus pandai memperhatikan suasana.
artinya: Harus pandai memperhatikan suasana.
4. Tentang konsep hidup
“Donya iki dalan iyo kudu diambah mesthine. Amanging dudu benere yen dirungkebana. Sing sopo ngambah dalan kudu sumurup kang ono ing ngarepa sanadyan diparanono mung bakal diliwati bae”
artinya: Dunia ini ibarat jalan yang harus ditempuh apa mestinya. Tapi bukan kebenaran yang dituju. Siapa bakal menempuh jalan harus tahu yang di depannya, meskipun akan didatangi, hanya di lewati saja.
“Donya iki dalan iyo kudu diambah mesthine. Amanging dudu benere yen dirungkebana. Sing sopo ngambah dalan kudu sumurup kang ono ing ngarepa sanadyan diparanono mung bakal diliwati bae”
artinya: Dunia ini ibarat jalan yang harus ditempuh apa mestinya. Tapi bukan kebenaran yang dituju. Siapa bakal menempuh jalan harus tahu yang di depannya, meskipun akan didatangi, hanya di lewati saja.
“Urip iku ing donya tan lami. Umpamane jibeng menyang pasar tan langgeng
neng pada wae, tan wurung nuli mantuk raring wismane sangkane uni. Ing mengko
ojo samar sangkan paranipun ing mengko podho weruh yen asale sangkan paran
duking nguni ojo nganti kesasar”
artinya: Hidup di dunia itu tidak lama. Ibarat orang pergi ke pasar tak abadi di pasar saja, kemudian juga pulang pada rumah asalnya itu. Nantinya jangan cemas asal mulanya tadi pada saatnya sama tahu kalau asal mula kehidupan tersebut jangan sampai tersesat.
artinya: Hidup di dunia itu tidak lama. Ibarat orang pergi ke pasar tak abadi di pasar saja, kemudian juga pulang pada rumah asalnya itu. Nantinya jangan cemas asal mulanya tadi pada saatnya sama tahu kalau asal mula kehidupan tersebut jangan sampai tersesat.
“Sing sopo mung arep gawe seriking liyan, kuwi uga arep memahi ciloko”
artinya: Barang siapa yang membuat sakit hati orang lain, ia juga akan celaka.
artinya: Barang siapa yang membuat sakit hati orang lain, ia juga akan celaka.
“Sing sopo seneng udur, iku bakal keno bebendu dening Pangeran”
artinya: Barang siapa yang suka bertengkar, akan terkena amarah/hukuman Tuhan.
artinya: Barang siapa yang suka bertengkar, akan terkena amarah/hukuman Tuhan.
“Wani marang penggawe kang ora bener, kuwi kaholong titah kang orang
becik tumindahke”
artinya: Berani menjalankan perbuatan yang tidak baik, itu tergolong makhluk yang tidak baik tabiatnya.
artinya: Berani menjalankan perbuatan yang tidak baik, itu tergolong makhluk yang tidak baik tabiatnya.
“Mungsuh sing wis nungkul ojo dipateni”
artinya: Musuh yang sudah menyerah jangan di bunuh.
artinya: Musuh yang sudah menyerah jangan di bunuh.
5. Tentang konsep keluarga
“Sing sopo mung arep oleh wae nanging emoh kangelan, iku aran wong kesed. Iku kabeh ojo ditiru, jalran keluarwargo lan bongso uga rugi”
artinya: Barang siapa yang hanya ingin enaknya saja, tapi tidak suka bekerja keras, itu orang yang malas. Itu semua jangan ditiru, sebab keluarga dan bangsa juga rugi.
“Sing sopo mung arep oleh wae nanging emoh kangelan, iku aran wong kesed. Iku kabeh ojo ditiru, jalran keluarwargo lan bongso uga rugi”
artinya: Barang siapa yang hanya ingin enaknya saja, tapi tidak suka bekerja keras, itu orang yang malas. Itu semua jangan ditiru, sebab keluarga dan bangsa juga rugi.
“Wong tuo kudu memulung kang prayogo marang putra wayah”
artinya: Orang tua harus mengajarkan yang baik dan pantas kepada anak cucunya.
artinya: Orang tua harus mengajarkan yang baik dan pantas kepada anak cucunya.
“Anane keluwargo baek margo wong-wonge batik. Mulo ojo darbe pengiro
lamun wong-wonge podho olo kaluwargane bisa batik”
artinya: Kaluarga akan baik jika anggota keluargnya baik. Oleh karena itu jangan berpikir bahwa keluarga akan menjadi baik jika anggotanya tidak baik.
artinya: Kaluarga akan baik jika anggota keluargnya baik. Oleh karena itu jangan berpikir bahwa keluarga akan menjadi baik jika anggotanya tidak baik.
“Sedulur iku apik lamun kabeh darbe panjangka amrih rahayu”
artinya: Saudara itu baik kalau semuanya mencita-citakan kebahagiaan.
artinya: Saudara itu baik kalau semuanya mencita-citakan kebahagiaan.
“Wong tuo ora keno dadi mungsuhe anake”
artinya: orang tua tidak boleh menjadi musuh anaknya.
artinya: orang tua tidak boleh menjadi musuh anaknya.
“Cedhak keluwargo kang becik, enajan ketularan becik”
artinya: Dekat dengan keluarga yang baik, tentu akan ketularan yang baik.
artinya: Dekat dengan keluarga yang baik, tentu akan ketularan yang baik.
“Mikul dhuwur, mendem jero”
artinya: memikul tinggi, memendam dalam (nasehat agar anak bisa menjaga nama baik keluarga dan menutup rapat aib keluarga)
artinya: memikul tinggi, memendam dalam (nasehat agar anak bisa menjaga nama baik keluarga dan menutup rapat aib keluarga)
6. Tentang konsep bertetangga
“Tonggo iku podho karo bapak biyung”
artinya: Tentanggga itu sama dengan bapak dan ibu.
“Tonggo iku podho karo bapak biyung”
artinya: Tentanggga itu sama dengan bapak dan ibu.
“Sing sopo ora seneng tetanggan kelebu wong kang ora becik”
artinya: Barang siapa yang tidak suka hidup bertetangga tergolong orang yang tidak baik.
artinya: Barang siapa yang tidak suka hidup bertetangga tergolong orang yang tidak baik.
“Tonggo kang ora becik atine ojo dicedhaki, nanging oo dimusuhi”
artinya: Tetangga yang tidak baik hatinya jangan di dekati, tetapi jangan pula di musuhi.
artinya: Tetangga yang tidak baik hatinya jangan di dekati, tetapi jangan pula di musuhi.
“Tonggo iku singkirono lamun darbe sipat kang kurang prayogo”
artinya: Jauhi tetangga yang mempunyai sifat tidak sepantasnya.
artinya: Jauhi tetangga yang mempunyai sifat tidak sepantasnya.
“Tetangga iku kadyo ulo umpamane, keno diingu nanging yo gelem nyokot”
artinya: Tetangga itu seumpama ular, bisa dipelihara tapi juga mau menggigit.
artinya: Tetangga itu seumpama ular, bisa dipelihara tapi juga mau menggigit.
“Tonggo sing gelem tetulung iku titenono. Yen mangku arep iku bakal
ketoro. Nanging yen sarana bebarengan urip bakal dadi konco selawase”
artinya: Perhatikan tetangga yang suka menolong. Kalau punya pamrih pasti lekas terlihat. Tetapi kalau hanya sebagai sarana hidup bersama, akan menjadi teman selamanya.
artinya: Perhatikan tetangga yang suka menolong. Kalau punya pamrih pasti lekas terlihat. Tetapi kalau hanya sebagai sarana hidup bersama, akan menjadi teman selamanya.
7. Tentang konsep menuntut ilmu
“Ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase lawan kas. Tegese kas nyantosani. Setya budya pangekese dur angkoro”
artinya: Ilmu itu terwujud dengan laku. Di mulai dengan kemauan. Kemauan membuat sentosa. Budi setia penghancur nafsu angkara.
“Ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase lawan kas. Tegese kas nyantosani. Setya budya pangekese dur angkoro”
artinya: Ilmu itu terwujud dengan laku. Di mulai dengan kemauan. Kemauan membuat sentosa. Budi setia penghancur nafsu angkara.
“Sasmitaning ngaurip puniki yekti ewuh yen nora weruha. Tan jumeneng ing
uripe. Sakeh kang ngaku-aku pangrasane pan wus utami, tur durung wruh ing rasa,
rasa kang satuhu rasaning rasa punika. Upayanen darapon sampurneng dhiri ing
kauripaniro”
artinya: Makna kehidupan itu sungguh sayang bila tak tahu. Tidak kokoh hidupnya. Banyak orang mengaku perasaaanya sudah utama, padahal belum tahu rasa, rasa yang sesungguhnya. Hakikat rasa itu adalah usahakan supaya diri sempurna dalam kehidupan.
artinya: Makna kehidupan itu sungguh sayang bila tak tahu. Tidak kokoh hidupnya. Banyak orang mengaku perasaaanya sudah utama, padahal belum tahu rasa, rasa yang sesungguhnya. Hakikat rasa itu adalah usahakan supaya diri sempurna dalam kehidupan.
“Yen siro nggeguru kaki amiliha manungsa kang nyoto. Ingkang becik
martabate sarto kang weruh ing khukum. Kang ibadah lan kang wirangi sokur oleh
wong topo. Iya kang wus mungkul tan mikir piwewehing liyan. Iku panyes yon den
gurunono kaki sertane kawrihana”
artinya: Jika kamu berguru pilihlaj manusia nyata. Yang baik martabatnya serta tahu hukum. Yang beribadah dan sederhana syukur dapat bertapa. Yang sudah menanggalkan pamrih pemberian orang. Itu pantas kamu berguru serta ketahuilah.
artinya: Jika kamu berguru pilihlaj manusia nyata. Yang baik martabatnya serta tahu hukum. Yang beribadah dan sederhana syukur dapat bertapa. Yang sudah menanggalkan pamrih pemberian orang. Itu pantas kamu berguru serta ketahuilah.
“Lamun ono wong micoro ilmu, tan mufakat ing patang prekoro, ojo siro
age-age. Anganggep nyatanipun saringono dipun bersih limbangen kang patang
prekoro rumuhun dalili hadis lan ijmak lan kiyase papat iku salah siji adate
kang mufakat”
artinya: Kalau ada orang yang bicara ilmu, tak setuju empat perkara, jangan cepat-cepat percaya padanya. Saringlah yang teliti, pertimbangkan empat hal perkara terdahulu, dalil hadits dan ijma` dan keempat Qiyas. Semua telah disepakati.
artinya: Kalau ada orang yang bicara ilmu, tak setuju empat perkara, jangan cepat-cepat percaya padanya. Saringlah yang teliti, pertimbangkan empat hal perkara terdahulu, dalil hadits dan ijma` dan keempat Qiyas. Semua telah disepakati.
“Wong kang ahli sastra ingarane luhur sastrane. Layak yen mangsi lan
kertas. Pantes yen luhur ngakal ning sastra suraosipun. Luhur sejatining
sastra, sastra praboting negoro. Lumaku saben dino mang migar pradata hukum,
sanadyan tan kanthi ngakal”
artinya: Orang yang ahli sastra disebut luhur sastranya. Tepat jika tinta dan kerta. Patas jika luhur akalnya pada satra maknanya. Luhur sejatinya sastra, sastra sarana negara. Berjalan tiap hari serta wujud perdata hukum, meskipun tiada dengan akal.
artinya: Orang yang ahli sastra disebut luhur sastranya. Tepat jika tinta dan kerta. Patas jika luhur akalnya pada satra maknanya. Luhur sejatinya sastra, sastra sarana negara. Berjalan tiap hari serta wujud perdata hukum, meskipun tiada dengan akal.
8. Tentang konsep kepemimpinan dan bernegara
“Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”
artinya: Seorang pemimpin itu harus bisa berada di depan sebagai suri tauladan, harus bisa berada di tengah untuk senantiasa membaur dengan rakyatnya dan sebagai pengayom, dan harus bisa berada di belakang sebagai motivator demi kemajuan yang dipimpinnya.
“Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”
artinya: Seorang pemimpin itu harus bisa berada di depan sebagai suri tauladan, harus bisa berada di tengah untuk senantiasa membaur dengan rakyatnya dan sebagai pengayom, dan harus bisa berada di belakang sebagai motivator demi kemajuan yang dipimpinnya.
“Lamun ono penguasane asale soko wong olo, iku ora luwes bakal konangan
alane. Sebab kabeh mau wis kewoco soko tumindhake panguasa mau”
artinya: Jikalau ada penguasa yang tidak berasal dari orang yang baik, tiada lama pastinya akan ketahuan jeleknya. Sebab akan tampak dari tindakan si penguasa itu.
artinya: Jikalau ada penguasa yang tidak berasal dari orang yang baik, tiada lama pastinya akan ketahuan jeleknya. Sebab akan tampak dari tindakan si penguasa itu.
“Janma iku tan keno kiniro kinoyo ngopo. Mula ojo siro seneng ngaku lan
rumongso pinter dhewe”
artinya: Manusia walau bagaimanapun tidak bisa diterka. Oleh karena itu janganlah engkau suka mengaku dan merasa paling pandai.
artinya: Manusia walau bagaimanapun tidak bisa diterka. Oleh karena itu janganlah engkau suka mengaku dan merasa paling pandai.
“Ratu iku durung mesthi kepenak uripe, lamun ora biso ngaweruhi
kawulane”
artinya: Penguasa itu belum tentu enak hidupnya, bila tak mengetahui aspirasi rakyatnya.
artinya: Penguasa itu belum tentu enak hidupnya, bila tak mengetahui aspirasi rakyatnya.
“Ratu kang mung seneng uripe margo akeh bandane, ing tembe matine orang
kajen. Mulo dadi rata ojo sawiyah-wiyah marang kawulane”
artinya: Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta benda kelak matinya tak akan terhormat. Oleh sebab itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
artinya: Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta benda kelak matinya tak akan terhormat. Oleh sebab itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
“Ratu kang murang sarak iku ojo diajeni, jalaran ratu kang koyo mengkono
iku gawe rusaking negoro”
artinya: Penguasa yang kejam dan serakah jangan dihormati, sebab penguasa yang seperti itu akan merusak negara.
artinya: Penguasa yang kejam dan serakah jangan dihormati, sebab penguasa yang seperti itu akan merusak negara.
“Ratu iku kudu gawe tentrem poro kawulane, mergo yen ora mengkono biso
dadi kawulane ngrebut negoro”
artinya: Penguasa itu harus bisa membuat tenteram rakyanya, karena jika tidak rakyatnya akan merebut kekuasaan dalam negara itu.
artinya: Penguasa itu harus bisa membuat tenteram rakyanya, karena jika tidak rakyatnya akan merebut kekuasaan dalam negara itu.
“Pathokaning negoro iku dumunung ono angger-anggering negoro”
artinya: Tiang sebuah negara itu terletak pada undang-undang negara.
artinya: Tiang sebuah negara itu terletak pada undang-undang negara.
“Dhasaring negoro iku ono limo, kapisan paserah anane negara iki marang
kang Murbeng Dumadhi. Kapindo percoyo marang anane manungso iku soko kang
Murbeng Dumadhi. Kaping telu ojo siro ngilwatake bongso niro pribadi. Kaping
papat siro ojo mung kepingin menang dhewe, mulo perlu rerembungan amrih becike.
Kaping limo kewajiban aweh sandhang kalawan pangan lan uga njogo katentraman
lehir kalawan batin”
artinya: Dasar sebuat negara itu adal lima. Pertama, pasrah adanya negara kepada Tuhan. Kedua, percaya bahwa manusia itu adanya dari Tuhan. Ketiga, jangan mengabaikan bangsamu sendiri. Keempat, engkau jangan ingin menang sendiri, karena itu harus suka bermusyawarah bagaimana baiknya. Kelima, berkewajiban memberi sandang dan papan serta ketenteraman lahir batin.
artinya: Dasar sebuat negara itu adal lima. Pertama, pasrah adanya negara kepada Tuhan. Kedua, percaya bahwa manusia itu adanya dari Tuhan. Ketiga, jangan mengabaikan bangsamu sendiri. Keempat, engkau jangan ingin menang sendiri, karena itu harus suka bermusyawarah bagaimana baiknya. Kelima, berkewajiban memberi sandang dan papan serta ketenteraman lahir batin.
“Bongso iku minangka sarana kuwating negoro. Mulo ojo ngiwarake
kebangsaniro pribadi. Supoyo kenugerhan bongso kang handana warih”
artinya: Bangsa itu sebagai sarana kuatnya negara. Oleh karena itu janganlah mengabaikan rasa kebangsaanmu sendiri, agar memiliki bangsa yang berjiwa kesatria.
artinya: Bangsa itu sebagai sarana kuatnya negara. Oleh karena itu janganlah mengabaikan rasa kebangsaanmu sendiri, agar memiliki bangsa yang berjiwa kesatria.
“Para muda ojo ngungkurake kawruh kang nyoto, amrih karya ungguling
bongso lan biso gawe rahayuning sesama”
artinya: Para pemuda jangan mengabaikan ilmu pengetahuan yang nyata, agar negaranya menjadi makmur
dan dapat membuat keselamatan sesamanya.
artinya: Para pemuda jangan mengabaikan ilmu pengetahuan yang nyata, agar negaranya menjadi makmur
dan dapat membuat keselamatan sesamanya.
Dengan memahami setiap makna dari falsafah
tersebut, maka terlihat jelas bahwa orang Jawa memiliki kemampuan budaya yang
sangat tinggi. Sehingga tidak salah bila falsafah inii dikatakan melebihi
peradaban bangsa-bangsa lain di dunia.
Sebuah kebanggaan yang tak terkira, karena
leluhur kita telah mewariskan sesuatu yang sangat berharga. Tapi, sangat
disayangkan bahwa saat ini banyak dari masyarakat yang sudah tidak lagi
memahami falsafah ini. Bahkan tinggal segelinting orang saja yang masih
mengenal dan mau mengenalinya. Sehingga tidak usah heran bila keadaan negara
ini pun terkena dampak buruknya. Makin lama maka kian carut marut saja tatanan
kehidupannya, karena para pemimpinnya sudah tidak mau lagi menjadikan falsafah
ini sebagai unggah-ungguh hidup.
Sehingga yang tertinggal hanyalah “Akeh wong jowo, ning ora jowo: Banyak
orang Jawa, tapi tidak jowo (benar).
ref: http://oediku.wordpress.com
No comments:
Write Komentar