Bumi
merupakan wahana utama manusia dalam mengembangbiakkan kehidupanya. Segala yang
dibutuhkan manusia, selalu ada di bumi. Mulai dari kebutuhan pokok, sekunder,
sampai dalam upaya perkembangan teknologi pun bumi selalu menyediakan semua
bahan bakunya. Secara fisik, bumi merupakan sebuah bulatan besar yang berputar
dengan pusat massanya adalah garis vertikal antara kutub utara dan kutub
selatan. Pergerakan bumi tak terasakan oleh manusia dikarenakan angular
momentum yang dimiliki bumi sangat konstan. Beberapa faktor inilah yang
menyebabkan bumi menjadi planet yang dihuni segala rupa makhluk hidup, salah
satunya manusia.
Seiiring
berjalannya waktu serta penuaan usia, bumi menyimpan beribu kisah yang penuh
warna bak pelangi yang menghiasi angkasa. Positif dan negatif merupakan dua
sisi yang seakan satu kesatuan tak dapat terpisahkan. Kisah yang sangat
membantu sekaligus mempermudah kehidupan manusia adalah perkembangan teknologi.
Kata “teknologi” seolah-olah menjelma menjadi makanan pokok bagi manusia di era
sekarang. Betapa tidak, serangkaian aktivitas manusia mulai sedari bangun tidur
sampai tidur kembali pun tidak lepas dari yang namanya “teknologi”.
Perkembangan teknologi tidak dapat dihindari dalam segala bentuk kehidupan
manusia, mengingat perkembangan teknologi sangat erat dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap rekayasa ataupun penemuan baru memberikan manfaat positif
dalam keberlangsungan hidup manusia. Semisal di bidang teknologi informasi,
manusia sekarang dapat berkomunikasi secara leluasa tanpa adanya hambatan ruang
dan batas teritorial. Manusia dapat membentuk koloni di sosial media tanpa
harus bertemu satu sama lainnya. Selain itu manusia sekarang dapat
berpindah-pindah tempat dengan cepat dan tepat.
Namun tidak dapat dipungkiri, beberapa dampak
negatif perkembangan teknologi juga seakan-akan menjelma hantu super menakutkan
bagi kehidupan manusia. Hampir semua jenis dari perkembangan teknologi memberikan dampak negatif apabila tidak dikelola baik dan benar. Salah satu
yang paling urgen untuk disoroti dan dicarikan solusi tepat di Indonesia saat
ini adalah permasalahan transportasi yang didominasi oleh kendaraan bermotor. Sdebagai
sampelnya adalah kendaraan roda empat (mobil). Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), pertumbuhan kuantitas kendaraan roda cukup signifikan. Pada
awal tahun 2000, jumlah kendaraan roda empat di Indonesia hanya 3,038 juta
unit. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2005 menjadi 5,076 juta unit dan
pada tahun 2010, jumlah mobil di Indonesia menembus angka 8,89
juta unit. Jumlah ini adalah jumlah yang sangat fantatis. Segala bentuk
kendaraan bermotor pasti mengeluarkan emisi yang berdampak pada meningkatnya
polusi udara. The Utilization of Catalytic Conveter and Unleaded Gasoline fo
vehicle mengungkap bahwa 70% gas beracun yang terdapat di udara berasal dari
kendaraan bermotor. Kondisi ini terjadi terutama di kota besar. Meningkatnya
jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan pula pemakaian bahan bakar fosil
yang akan berisiko terjadi penambahan gas beracun seperti CO, HC, SO2 .Tentu
saja, semua gas beracun yang dihasilkan kendaraan bermotor ini akan akan
berdampak besar bagi degradasi kesehatan manusia. Semisal, gas Karbon Monoksida
dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, gangguan saluran pernapasan dan paru-paru.
![]() |
"Kendaraan roda empat pada umumnya menghasilkan emisi gas buat yang beracun seperti CO2, HC, SO2" Ilustrasi , by penulis |
"Emisi gas buang kendaraan bermotor mengakibatkan beberapa gangguan pada organ tubuh manusia" img src: http://www.kamase.org/?p=416 |
Permasalahan dampak negatif dari kemajuan teknologi bidang transportasi tak hanya dinikmati saja, melainkan perlu solusi
aplikatif yang tepat dan akurat. Khususnya dalam upaya penanggulangan
pencemaran udara akibat kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan dua metode,
yaitu penanggulangan secara non-teknis dan penanggulangan secara teknis.
Penanggulangan secara non-teknis merupakan peran pemerintah dalam pembuatan
peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi
segala macam bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pencemaran udara. Sedangkan
penanggulangan secara teknis merupakan langkah yang harus diambil oleh dunia
industri dalam rangka menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan, namun
tetap tidak menghilangkan nilai fungsionalitas produk.
Secara umum, penanggulangan non-teknis yang
dilakukan pemerintah sudah baik. Langkah selanjutnya tinggal bagaimana strategi
pengimplemtasiannya. Di sisi lain, dalam upaya penanggulangan teknis pecemaran
udara, sektor industri dituntut untuk terus melakukan inovasi guna terciptanya
produk baru yang lebih ramah lingkungan. Evolusi dunia teknologi ang mengarah
pada kearifan lingkungan ini sering dikenal dengan istilah “Teknologi Hijau”
atau “Greentech”.
Teknologi hijau merupakan sebuah upaya dalam
rangka menjaga kelestarian dan keberlanjutan (sustainabilitas) kehidupan bumi. Teknologi hijau juga merupaka upaya pemenuhan kebutuhan manusia secara
berkelanjutan di masa depan tanpa bersifat parasit terhadap lingkungan maupun
sumber daya manusia itu sendiri. Teknologi hijau merupakan aplikasi ilmu sains
untuk memelihara sumber daya alam dan mengelola dampak negatif akibat aktivitas
manusia. Penerapan teknologi hijau dapat mengurangi penggunaan energi sehingga
secara otomatis menurunkan kadar gas beracun yang dihasilkan oleh kendaraan
bermotor. Sehingga pada akhirnya, dengan adanya teknologi hijau dapat
dipastikan pembangunan dan perkembangan teknologi berisfat lestari dan insani.
"Teknologi Hijau merupakan suatu penerapan yang ramah teknologi lingkungan" img src: http://legendpower.com |
Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar
kendaraan bermotor yang luar biasa prospek. Merk dagang kendaraan bermotor dari
beberapa belahan negara seakan-akan bertaburan di jalanan bak laron di kala
musim penghujan. Ya sekali lagi itu semua karena Indonesia mempunyai potensi
pasar yang dahsyat dan cetar membahana. Namun sayang, diantara merk-merk dagang
kendaraan bermotor di Indonesia, tidak semuanya rescpect akan isu teknologi hijau Ada yang apatis dan oportunis, yang didahulukan adalah mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya.
Salah satu merk dagang kendaraan bermotor saat
ini yang patut diacungi jempol berkat dedikasinya dalam inovasi teknologi hijau
yaitu Daihatsu Indonesia. Sebagai perusahaan otomatif yang telah berkiprah
selama 105 tahun, Daihatsu telah mengambangkan berbagai teknologi berkualitas
termasuk teknologi ramah lingkungan.
Akhir-akhir ini Daihatsu kembali meluncurkan pedoman model teknologi ramah lingkungan yang ke depannya akan diterapkan pada produk-produk Daihatsu. Pedoman model tersebut terdiri dari tiga model, diantaranya:
DAIHATSU, produsen otomatif yang terus berinovasi dalam pengembangan Teknologi Hijau |
Akhir-akhir ini Daihatsu kembali meluncurkan pedoman model teknologi ramah lingkungan yang ke depannya akan diterapkan pada produk-produk Daihatsu. Pedoman model tersebut terdiri dari tiga model, diantaranya:
1. Teknologi Eco-Idle
Teknologi Eco-Idle mampu mengatur dan mematika mesin secara otomatis.
Dalam keadaan macet, mesin akan mati secara otomatis sehingga dapat menghemat
bahan bakar. Di sisi lain sistem i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna
dan mengurangi pengeluaran karbondioksida.
![]() |
img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau |
2. 2-Cylinder Turbocharged Direct Injection
Penggunaan mesin dua
silnder dengan teknologi active ignition system yang mampu menghemat bahan
bakar mencapai 30%. Walaupun cc lumayan kecil, namun peforma dan kenyamanan
berkendara tetap terjaga dengan teknologi turbo yang digunakan.
![]() |
img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau |
3. Daihatsu akan menggunakan
sumber energi baru melalui penggunaan bahan bakar cair Hidrazin Hidrat, yaitu
pencampuran air dan hidrogen. Campuran ini memiliki daya energi yang tinggi dan
sama sekali tidak menghasilkan CO2. Selain itu, bahan campuran
tersebut juga memerlukan biaya yang lebih sedikit serta mempunyai jarak tempuh
lebih jauh dibandingkan teknologi fuel ceel lainnya.
![]() |
img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau |
Secara umum, tiga model tersebut dapat
digarisbawahi bahwa kedepannya Daihatsu beritikad tinggi untuk menciptakan
sebuah produk yang berpeforma, nyaman digunakan, hemat biaya dan tentunya
sangat ramah lingkungan. Salah satu pembuktiannya adalah Teknologi Eco-Idle yang diprakarsai Daihatsu tidak mengeluarkan gas karbondioksida. Kondisi baik ini tentu saja sangat mengurangi kuantitas emisi gas buang kendaraan roda empat sehingga secara otomatis akan tetap menjaga keseimbangan kelestarian alam.
![]() |
"Teknologi Hijau yang dihadirkan Daihatsu tidak menghasilkan gas CO2" Ilustrasi by penulis |
Tiga model inilah yang nantinya akan menjadi patokan Daihatsu
dalam mengembangkan industri kendaraan roda empat di dunia, khususnya di
Indonesia. Dengan penerapan model ini, diharapkan mampu menciptakan pola hidup
yang lebih sehat, alami, bermartabat guna tercapainya tujuan agung yaitu
Indonesia Hijau dan tentunya Indonesia kembali menyandang predikat sebagai paru-paru dunia. Semoga!
Mas ajus...... ajarin awq ku gae blog nopo....
ReplyDeleteHehehe, neng internet okeh petunjukke Mas Brow.
ReplyDeleteMantapp :)
ReplyDeletemaksih mas Brow, oh tombol like urung ono ternyata. sik tak wenei sik.. hahahah
ReplyDeleteSemoga bermanfaat!
ReplyDeletegood job bray...
ReplyDeleteThanks Bray, , , .
ReplyDeletehahaha, neng internet okeh tutoriale.
ReplyDeleteneng internet akeh Bro,,,.
ReplyDeleteDaihatsu memang oke!
ReplyDeleteDaihatsu memang oke mas.
ReplyDeleteLanjutkan mas Bray.
ReplyDeleteTeknologi Hijau Daihatsu memang mantab.!
ReplyDeleteIya Bray. Terima kasih. .
ReplyDelete