img src: http://www.hidupgaya.com |
Anak kecil membawa
bermacam kesan ketika kita di berada di dekatnya. Kadangkala mereka tampak lucu
dan menyenangkan, tapi kadamg pula mereka bertindak “nakal” dan membuat emosi
orang tua naik darah. Tak jarang orang tua yang sudah kesal akan kelakuan nakal
anaknya lantas menghukumnya dengan memumukul. Walaupun secara spontan belum
begitu terlihat, memukul anak kecil sangat berdampak pada perkembangan mental
si anak.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh July Journal Pediatrics menunjukan bahwa pukulan yang diterima selama masa kanak-kanak akan menyebabkan gangguan pada kesehatan mental seperti kecemasan, depresi bahkan penggunaan narkotika saat dia dewasa nantinya.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh July Journal Pediatrics menunjukan bahwa pukulan yang diterima selama masa kanak-kanak akan menyebabkan gangguan pada kesehatan mental seperti kecemasan, depresi bahkan penggunaan narkotika saat dia dewasa nantinya.
Ada empat alasan
yang mungkin dapat membuat Anda berpikir ulang sebelum memukul anak kecil dalam
rangka memberinya hukuman seperti yang dikutip dari Gal Time, diantaranya
sebagai berikut:
1. Memukul akan Menimbulkan
Rasa Takut
Memberikan hukuman fisik yang dimaksudkan untuk membuat si anak mengerti kesalahan dan tidak mengulangi perbuatannya justru akan memperburuk situasi. Orang tua pada umumnya mengharapkan anak menghormati dan menghargainya, tetapi mendaratkan pukulan hanya membuat anak akan merasa takut dan enggan dekat-dekat dengan orangtuanya.
Memberikan hukuman fisik yang dimaksudkan untuk membuat si anak mengerti kesalahan dan tidak mengulangi perbuatannya justru akan memperburuk situasi. Orang tua pada umumnya mengharapkan anak menghormati dan menghargainya, tetapi mendaratkan pukulan hanya membuat anak akan merasa takut dan enggan dekat-dekat dengan orangtuanya.
2. Tidak Ada Anak yang
Sengaja Ingin Jadi Nakal
Balita umumnya belum bisa mengungkapkan keinginannya secara verbal dengan baik. Bisa jadi kelakuan nakal dan sikapnya yang tidak mau mendengarkan orang tua karena dia merasa kelelahan, lapar atau tertekan. Singkatnya, mereka melakukan kenakalan bukan semata-mata karena mereka sengaja menginginkannya tapi karena ada masalah dalam dirinya. Memukul anak hanya akan membuatnya merasa semakin buruk dengan diri merek sendiri.
Balita umumnya belum bisa mengungkapkan keinginannya secara verbal dengan baik. Bisa jadi kelakuan nakal dan sikapnya yang tidak mau mendengarkan orang tua karena dia merasa kelelahan, lapar atau tertekan. Singkatnya, mereka melakukan kenakalan bukan semata-mata karena mereka sengaja menginginkannya tapi karena ada masalah dalam dirinya. Memukul anak hanya akan membuatnya merasa semakin buruk dengan diri merek sendiri.
3. Orang Tua adalah Teladan
Bagi Anaknya
Anak cenderung meniru perbuatan orang tuanya di rumah. Ada banyak kasus perkelahian anak di sekolah yang setelah ditelusuri, ternyata akibat mereka terbiasa melihat atau mengalami kekerasan di rumah. Ingat, anak usia balita seperti halnya spons yang menyerap air. Mereka menangkap segala informasi dan stimulasi yang datang, tapi belum bisa memilah mana yang baik dan buruk untuk mereka. Jadi, jangan biasakan menghukum anak dengan memukulnya karena itu bisa membuat mereka jadi pribadi yang cenderung menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Anak cenderung meniru perbuatan orang tuanya di rumah. Ada banyak kasus perkelahian anak di sekolah yang setelah ditelusuri, ternyata akibat mereka terbiasa melihat atau mengalami kekerasan di rumah. Ingat, anak usia balita seperti halnya spons yang menyerap air. Mereka menangkap segala informasi dan stimulasi yang datang, tapi belum bisa memilah mana yang baik dan buruk untuk mereka. Jadi, jangan biasakan menghukum anak dengan memukulnya karena itu bisa membuat mereka jadi pribadi yang cenderung menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
4. Anak Merasa Malu dan
Tertekan Ketika Dipukul
Ketika orang tua memberikan hukuman fisik kepada si kecil, hal itu hanya akan membuatnya merasa tertekan. Belum lagi ketika dia dipukul di hadapan orang lain, tidak hanya tertekan tapi juga malu. Malu adalah sebuah perasaan yang orang dewasa pun tidak bisa menahannya.
Ketika orang tua memberikan hukuman fisik kepada si kecil, hal itu hanya akan membuatnya merasa tertekan. Belum lagi ketika dia dipukul di hadapan orang lain, tidak hanya tertekan tapi juga malu. Malu adalah sebuah perasaan yang orang dewasa pun tidak bisa menahannya.
Sebagai orang tua
seharusnya menjadi sosok yang mendukung dan paling dekat dengan mereka. Bukan
berarti orang tua harus memberinya pujian atau tepuk tangan saat mereka
berperilaku buruk. Tapi katakan dulu hal-hal yang positif tentangnya, kemudian
jelaskan bagaimana kelakuan nakalnya itu bisa mengurangi bakat dan
kehebatannya. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan menggunakan tangan atau
fisik lainnya, jika emosi sudah tak tertahankan.
ref: wolipop.com
No comments:
Write Komentar