Digital Marketing Memudahkan Kita Bangun “Personal Branding” yang
Bombastis
Oleh : Agus Ramelan
#domainesia #hostingmurah #domainmurah #hostingindonesia #hostingterbaik #lombablogdomainesia #lombaseo #lombablog2019 #lombaseo2019
Malam-malam tidur di tiker, Selamat malam para Blogger...
Benar, saya menulis postingan ini
saat waktu menunjukkan sepertiga malam pertama. Hawa nya cukup panas, tidak
bisa fokus menulis jika tanpa kipas. Oleh karena itu sebuah kipas mini berbetuk
Doraemon tanpa henti berputar di sampingku. Begitulah suasana tempat tinggal
baruku, di sebuah dengan sebutan Kota Budaya, Kota Solo.
Mungkin kawan blogger mempunyai
pertanyaan, mengapa saya pindah ke Solo? Baiklah, jika pertanyaan itu muncul
maka akan kuawali nya dengan sebuah cerita. Akhir tahun lalu saya mengikuti
sebuah tes bekerja. Beberapa tahap sudah saya lewati, dan tibalah saat
wawancara. Jauh-jauh hari sebelumnya saya sudah mengirimkan curicculum vitae,
CV. Tentu saja tidak sangat komplit, hanya beberapa poin penting saja yang saya
tuliskan di CV tersebut. Kandidat nya sangat berkompeten semua, dan persaingan
cukup sengit. Bahkan perlu waktu tambahan untuk menentukan siapa yang terpilih.
Selama masa jeda tersebut, ternyata katanya para interviewer menelisik
jejak-jejak digital para kandidat di internet. Dan benar sekali, penelusuran
jejak digital di internet inilah yang menjadi salah satu pertimbangan untuk
memutuskan bahwa saya lah yang diterima. How lucky I am? Beruntung sekali
saya, dari zaman mahasiswa dulu saya sangat aktif menulis post di blog, artikel
di media, dan feed yang positif di berbagai laman media sosial. Sehingga nama
saya cukup banyak muncul di halaman pertama pencarian via google. Hhe
Hasil pencarian dengan kata kunci nama saya "Agus Ramelan" muncul di halaman utama Sumber : https://www.google.com/search |
Dulu saya tidak menyadari bahwa
jejak-jejak digital saya dapat menjadi sebuah penentu keputusan. Sekarang saya
sangat sadar bahwa jejak-jejak digital itu menjadi sebuah kekuatan besar dalam “Personal Branding”. Personal Branding merupakan
sebuah proses dimana orang-orang dan karir mereka ditandai sebagai sebuah merek
(Handayani, 2015). Personal Branding juga dapat dikatakan sebagai brand atau merek
seseorang yang menjadi identitasnya, yang menjadi sebuah pembeda seseorang
dengan orang lain.
Tentu saja personal branding tidak
tercipta secara ujug-ujug. Harus ada proses
dan media dalam pembentukannya. Proses
pembentukan personal branding layaknya sebuah cara kerja brand atau merek dalam sebuah bisnis.
Personal branding merupakan sebuah persepsi yang tertanam, terpelihara bahkan
mendarah daging dalam benak orang lain. Sehingga yang menjadi pokok
permasalahannya adalah bagaimana orang
lain memandang pribadi seseorang pada
sisi yang positif dan tertarik untuk menggunakan jasa kita.
Proses Pembentukan Personal Branding
Setidaknya terdapat tiga komponen
utama yang tergabung menjadi satu, yang menjadi penentu kekuatan dari suatu
personal branding, yaitu merek yang khas, merek yang relevan, dan merek yang
konsisten (McNally & Speak, 2004). Pertama, merek yang khas merupakan merek
yang mewakili sesuatu dan memiliki ciri
khas yang menunjukkan pembeda dengan
yang lain nya. Personal branding diri kita juga harus didesain sekhas mungkin.
Kita bangun kemampuan dan karakter spesifik yang menunjukkan bahwa itu adalah
diri kita. Kita adalah unik dan kita beda dengan yang lain. Kedua, merek yang relevan
yaitu merek tersebut mempunyai keterkaitan
dengan apa yang dianggap penting bagi orang lain. Relevansi ini terkait dengan
objek atau target dari konsumen yang dibidik, semakin relevan maka akan muncul persepsi positif dan begitu juga senaliknya. Hal ini selaras dengan cita-cita apa yang kita
inginkan kelak? Misal saya ingin menjadi seorang markerter digital, maka
personal branding yang saya bangun selalu berhubungan dengan digital marketing.
Sehingga pada akhirnya calon pengguna jasa langsung dapat melihat kesesuain
kompetensi kita dengan pekerjaan yang mereka butuhkan.
Ketiga, merek yang konsisten merupakan
sejauh mana orang menilai konsistensi
sebuah merek. Dalam urusan personal branding yang cenderung terkait pada jasa,
hubungan dengan konsumen sangat ekslusif sehingga jika sampai citra dari
seseorang berubah-ubah maka dapat mengubah persepsi dari masyarakat atau
konsumen. Hal ini bisa jadi menjadikan persepsi yang negatif bagi citra diri
kita. Ketiga ketiga proses tersebut sudah terpenuhi, maka seseorang akan semakin mudah dalam membentuk personal branding yang diinginkan (Ronald Susanto, 2009).
Pontensi Internet untuk Personal Branding
Internet menjadi media paling
ampuh saat ini untuk berbagai jenis kegiatan pemasaran. Pemasaran melalui media
internet lebih dikenal dengan istilah Digital Marketing. Pada postingan di web domainesia.com, banyak dijelaskan
terkait konsep dasar digital atau online marketing. Saat ini banyak sekali
jalan yang dapat ditempuh, seperti melalui website, social media, marketplace,
email, dan lain sebagainya. Atau juga semua cara tersebut dapat saling
diintegrasikan untuk memperoleh konsep digital marketing yang optimal dan
handal.
Digital marketing tidak hanya
cocok untuk memasarkan sebuah produk, namun juga sangat relevan digunakan sebagai cara untuk personal branding. Saat ini
menurut data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika, pada tahun 2017 saja
jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 112 juta orang. Posisi ini
menempatkan negara kita di posisi ke – enam di dunia sebagai pengguna internet
terbanyak di dunia. Terlebih jaman sekarang, teknologi internet tidak mengenal
lagi istilah batas wilayah atau negara. Konten apapun yang kita upload di
internet akan dapat diakses oleh seluruh masyarakat dunia. Bayangkan jika kita
menggunakan bahasa global untuk melakukan personal branding di Internet? Maka
secara tidak langsung kita sudah mempromosikan diri kita ke seluruh pasang mata
di dunia. Bombastis, apalagi jumlah
pengguna internet di dunia ini diperkirakan sudah mencapai 3,6 miliar orang.
Apa yang bisa kita lakukan untun mulai Personal Branding di Internet?
Saya suka jika kawan-kawan sudah
terpikirkan pertanyaan seperti ini. Artinya kawan semua termotivasi untuk
segerak bergerak dan berubah.
Pernah dengar Gita Savitri Devi?
Gita Savitri dikenal sebagai gadis Indonesia yang kuliah di jerman, aktif nulis
blog, vlog di youtube, dan berbagai cuitan menarik di media sosial. Coba
kawan-kawan search nama Gita Savitri di mesin pencarian, maka beberapa halaman
pertama akan muncul berbagai foto, artikel, liputan, dan hal-hal terkait
dengannya. Saya coba juga, dan yang pertama muncul adalah blog/website pribadi
nya dengan tagline “a cup of tea”. Saya juga suka dengan keterangan
tambahannya, “It’s the Will, Not the
Skill”.
Tampilan Menu "About" pada Blog Gita Savitri Sumber : https://gitasav.com/about/ |
Gita Savitri bisa menjadi
benchmarking bagi kita. Langkah pertama
yang bisa kita lakukan untuk membentuk personal branding adalah membuat blog
pribadi. Blog biasa nya berisakan
tulisan, video, foto, dan konten-konten yang lebih bersifat terkait dengan
opini dan pengalaman pribadi. Laman ini juga termasuk blog pribadi yang sering
saya gunakan untuk mencurahkan berbagai cerita kehidupan. Lebih lengkap tentang
deskripsi dan panduan blog, kawan-kawan dapat mengunjungi di laman cara membuat blog profesional.
Dalam tulisan pada blog,
kawan-kawan harus menerapkan tiga proses utama dalam sebuah pembentukan
personal branding. Posting konten secara khas, relevan, dan juga konsisten
terkait diri kita dan bidang keahlian kita. Punyai sebuah target minimal 1
minggu 1 postingan. Lakukan secara konsisten selama 1 tahun. Dan jangan lupa
integrasikan domain blog kita pada semua akun media sosial kita. Maka pelan
tapi pasti, trafic pengunjung akan meningkat. Dan akhirnya SEO juga akan naik
rating. Dan jangan lupa, saya sarankan kita untuk mempunyai domain sendiri. Hal
ini akan menambah rasa kepercayaan pengunjung.
Selanjutnya langkah yang dapat kita lakukan adalah mengoptimalkan
kanal media sosial. Kita sebagai generasi milenial sudah sangat familiar dengan
berbagai macam media sosial seperti facebook, youtube, twitter, LinkedIn,
pinterest, dan lain sebagainya. Sekali lagi seperti kata nya Gita Savitri, “It’s
the Will, Not the Skill”. Tidak perlu skill khusus dalam penggunaan media
sosial, semua dimulai dari rasa kemauan terlebih dahulu. Bulatkan tekad kita
untuk konsisten memposting keunikan dan spesialisasi bidang kita di media
sosial secara terus menerus. Misalnya kawan-kawan tertarik pada dunia kuliner.
Lebih spesifikan lagi karena dunia kuliner masih cukup luas, misal kita ambil
contoh koki yang baru viral dari Purwodadi dengan gaya “bar-bar” dalam memasak
dengan semboyan “Sok Kabeh”. Personal branding yang melekat padanya adalah koki
seafood dengan gaya masak yang unik. Personal branding ini melekat dan menjadi
daya tarik konsumen untuk datang.
Hasil pencarian dengan kata kunci "Koki Bar-Bar Purwodadi" Langsung muncul di halaman utama, menunjukkan personal branding nya sangat optimal Sumber : www.google.com/search |
Ayo Segera Kita Mulai!!!
Seluruh komponen semesta telah
mendukung, lalu apa lagi yang menghambat kita? Personal branding tidak perlu
dimulai dengan biaya yang mahal dan cara yang rumit. Cukup awali dengan mebuat
blog pribadi, jika ingin punya domain sendiri maka sudah tersedia penyedia jasa
domain murah bahkan domain gratis. Jika ingin memanagemen dan menyimpan seluruh konten sendiri dalam sebuah
server, tenang sudah ada juga penyedia layanan sewa server virtual yang sangat
murah misalnya www.domainesia.com/vm. Jika kita masih perlu pengetahuan yang lebih banyak, makan berbagai
panduan sudah ada dengan berbagai laman digital marketing. Satu lagi reminder kembali
lagi ke pribadi kita. Ingin mulai dari
sekarang atau akan tertinggal selamanya?. Selamat mencoba.
Sumber Kutipan :
1. Arga. 2019. Panduan Online Marketing Untuk Pemula
[Update 2019]. Tersedia di : https://www.domainesia.com/tips/online-marketing-untuk-pemula/
2. Ratna. 2019. 4 Tipe Digital Advertising yang Perlu
Kamu Tahu. Tersedia di : https://www.domainesia.com/berita/contoh-iklan-digital/
3. Handayani, Rina. 2015. Personal Branding Pustakawan
di Perpustakaan. Jurnal Pustakaloka, Vol. 7. No. 1 Tahun 2015.
4. McNally, David. Speak, Karl D. (2004). Be Your Own
Brand. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
5. Ronald Susanto. 2009. Brand Equity yang Dibangun
Melalui Personal Branding Studi Kasus: Rhenald Kasali Dengan MMUI dan Hermawan
Kartajaya dengan Markplus. Universitas Indonesia.
Josss ini. Sangat bermanfaat. Semoga bisa istiqomah.
ReplyDeleteTerima kasih banyak kawan.
DeletePersonal branding memang perlu, terutama untuk membangun jejaring sosial. Modal sosial, selain modal materi, memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam mencapai hal yang kita targetkan. Inspiratif sekali mas ram.
ReplyDeleteTerima kasih Mas Bas, semoga bermanfaat njih. Aamiin.
ReplyDeleteMantap mas, postingannya sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya mengenai personal branding di jejak digital.
ReplyDeleteTerima kasih ya kak.
DeleteS128Cash telah menjadi salah satu Situs Betting Online Terfavorite 2019.
ReplyDeleteKarena S128Cash sendiri sudah menggunakan sistem Terbaru untuk memudahkan para Bettor melakukan taruhan.
Disini kami menyediakan permainan yang sedang Populer dikalangan para Pecinta Judi Online seperti Sportsbook. Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Bukan itu saja, Anda juga akan ditemanin berbagai BONUS MENARIK, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Gimana? Apalagi yang ditunggu? Segera daftarkan diri Anda.
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Bandar Judi Bola Terbesar di Dunia