Monday, December 24, 2012

Air, Nafas Segala Kehidupan!




Oleh: Agus Ramelan


 

Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Betapa tidak, tengok saja unsur utama penyusun tubuh manusia yang notabene 70% adalah air. Dalam dunia kimia air merupakan senyawa kimia H2O yang terdiri dari Hidrogen adan Oksigen.  Kedua senyawa pembentuk air ini merupakan kebutuhan mendasar bagi seluruh kehidupan di bumi. Struktur fisik bumi telah menyediakan proporsi air yang lebih dibandingkan dengan komponen lainnya. Permukaan bumi terdiri dari 71%diantaranya adalah air, sehingga ketika kita mengamati potret satelit bumi maka bumi akan terlihat biru. Proporsi air di Bumi 96% merupakan air asin dan sisanya air tawar.
Berbicara mengenai fungsi air, sekali lagi penulis ungkapkan bahwa fungsi air sangat urgen. Khusus untuk tubuh manusia, air menjadi penentu kesehatan dan kelangsungan hidup. Mulai dari sel otak sampai bagian persendian pun memerlukan air dalam segala aktivitas kerjanya. Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap harinya kita mengkonsumsi minimal 1.500 liter dalam satu harinya. Ketika pasokan air dalam tubuh kurang atau yang sering dikenal dengan dehidrasi, secara umum akan mempengaruhi kinerja organ-oragan tubuh. Sebagai contohnya organ otak, dehidrasi akan menyebabkan cairan pada otak menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang secara perlahan-lahan. Sehingga kondisi mengakibatkan sel-sel otak tidak aktif dan berkembang, bahkan dapat menciut. Inilah sedikit ilustrasi seberapa pentingnya asupan air bagi organ-organ tubuh kita.
Eitsz, dari tadi kog serius bangets yaw??? Bikin galau ajah gue nulisnya, apalagi para pembaca dijamin males dengan tulisan di atas.hehehe So sersan (serius tapi santai-red) ajah yaw, dijamin bakal seru. Yukz lanjut lagi ngebahas masalah air.
Tu kan dari penjelasan di atas tadi sudah menggambarkan bahwa air itu khususnya air putih sangat penting banget buat suplemen tubuh kita. Jadi, jangan males-males ya untuk minum air. Dengar kata males minum air, dengan seketika tersontak nostalgia di kampung halaman tempatku bernaung. Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah tepatnya. Daerah paling selatan dari karisidenan Surakarta atau yang lebih dikenal dengan solo. Pasti deh, ketika sobat dengar kata solo yang teringat adalah bakso dan jamu. Padahal nih, kalau ditelusuri lebih jauh, Bakso dan Jamu mayoritas pedagangnya berasal dari Wonogiri. Ane sendiri juga kurang tau mengapa mereka kebanyakan menggunakan nama Solo dibandingkan dengan daerah aslinya Wonogiri. Lho-lho kog malah ngebahas Bakso???, hehehe intermezo ajah yaw Sobat. Wonogiri sendiri secara geografis terletak di daerah pegunungan dekat garis pantai, jadi nggak dingin seperti daerah pegunungan lainnya Sob melainkan panas dan bahkan sebagian daerahnya gersang. Kondisi inilah yang mungkin membentuk daerah Wonogiri sebagai daerah rawan kekeringan, khususnya dalam hal persediaan air bersih. Dari data di Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Wonogiri 2012, ada sembilan kecamatan dengan 43 desa riskan akan kekeringan di musim kemarau. Di tahun sebelumnya, setidaknya ada delapan kecamatan dengan 40 desa yang mengalami kekeringan di musim kemarau. Nostalgia inilah yang membuat ane heran, kenapa sih masih ada orang yang males untuk minum air putih ajah?. Padahal di daerah lain sana masih banyak orang yang sangat ingin mendapatkan air bersih tapi susah karena terimpa kekeringan. Yang lebih parah lagi Sob, orang yang boros menggunakan air dan suka berbuat pencemaran yang dapat meningkatkan intensitas polusi air. Beuh, ini mah hal yang sangat kurang berterimakasih atas apa yang ada di bumi ini Sob.
Nah, itu adalah gambaran kondisi perairan di desa atau daerah pelosok yang terancam kekeringan. Lalu bagaimana dengan kondisi sanitasi air di kota besar? Sebut saja sebagai contoh adalah Kota Jakarta. Kota megpolitan dengan segala jejel uyel-nya kehidupan. Mungkin Jakarta secara umum terlalu luas untuk dijadikan ilustrasi, oke kita ambil contoh aja di Jakarta Barat. Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Barat, 60% air bersih di Jakarta Barat tidak layak untuk diminum. Air tersebut tidak memenuhi standar air layak yang sehat dikonsumsi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907 tahun 2002. Perarturan tersebut memberikan parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna serta tidak menimbulkan endapan. Dari aspek kimiawi, air minum tidak diperkenankan mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat maupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Sedangkan dari aspek mikrobiologi, air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escherichia colli, Clostridium perfringens, Salmonella. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Barat menuturkan interusi  laut menyebabkan kondisi air di beberapa daerah di Jakarta Barat menjadi asin. Ini disebabkan gravitasi air karena pembangunan gedung-gedung tinggi. Yang berakibat pada turunnya air permukaan hingga 1-1,5 sentimeter per tahun. Tak hanya itu, kotornya air tanah di Jakarta Barat juga  disebabkan oleh industri yang melakukan blessing, yakni membuang limbah tanpa melewati Instalasi Penanggulangan Air Limbah (IPAL). Sehingga, limbah yang dibuang langsung keselokan ataupun sungai menyebabkan air tercemar.
Inilah ilustrasi kondisi perairan bersih di kota besar Sob, dari hal itu jika kondisi ini gak segera ditanggulangi maka hanya akan ada tiga kata kedepannya, yaitu “Krisis Air Bersih”. Bagi sederet pelaku usaha air minum, kondisi ini akan membawa berkah. Persoalaannya harga air akan mengalami kenaikan dan tentunya akan memupuk keuntungan mereka. Namun, bagi masyarakat hanya akan menambah kesulitan hidup. Hanya untuk sekadar setes air minum saja mereka harus mengeluarkan kocek tinggi. Sungguh ironis, kita tinggal di wilayah perairan terbesar namun mengalami krisis air bersih. Bak peribahasa mengatakan, “ada ayam mati di lumbung padi”. Oleh karena itu, sudah pasti dan menjadi keharusan bagi kita semua untuk melakukan sebuah upaya mitigasi krisis air. Tentunya hal itu dimulai dari hal yang paling sederhana Sob, yaitu menghemat penggunaan air dan menjaga keseimbangan lingkungan serta menjaga kebersihan sumber air seperti sungai.
Baru-baru ini saya dikejutkan dengan iklan di televisi Sob, iklan PHP (Pemberi Harapan Pasti –red) hehehe. Ya iklan Unilever PureIt tepatnya, sebuah alat pemurni air atau yang lebih dikenal teknologi water purefier. Nih salah satu kalimat promosinya. PureIt adalah alat pemurni air untuk keluarga Anda. Sistem pemurni air PureIt menggunakan teknologi baru yang canggih untuk menghasilkan air yang aman dikonsumsi tanpa menggunakan gas atau listrik. PureIt menggunakan teknologi canggih Perangkat Pembunuh Kuman yang memastikan perlindungan menyeluruh terhadap kuman dan virus berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit. Anda dapat dengan yakin menuangkan air yang biasa Anda gunakan ke dalam wadah PureIt , baik air tanah/PAM yang belum dimasak, dan kemudian mendapatkan air yang siap diminum. PureIt memiliki 4 tahap teknologi pemurnian yang unik. Pertama, air yang dituang akan melewati Saringan Serat Mikro yang akan menghilangkan kotoran yang terlihat. Kemudian air akan melewati Filter Karbon aktif yang akan menghilangkan semua parasit dan pestisida berbahaya. Kemudian, melewati Prosesor Pembunuh Kuman yang akan menghilangkan semua virus dan bakteri berbahaya. Terakhir, air akan melewati Penjernih yang akan menghasilkan air yang jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami”.  
Unilever PureIt
Tu kan, WOW banget gitu. Kita bisa menyediakan dan bahkan membuat drinking water di rumah tanpa menggunakan gas, listrik dan pada akhirnya tidak ada emisi yang dihasilkan Sob. Selain jadi produk solusi akan krisis air bersih, Unilener PureIt juga merupakan sebuah produk unggulan dan terdepan bagi kalangan anak kos seperti saya pribadi gan. Hehehe lho kog malah curhat sich???. Gak papa lah, sedikit-sedikit berbagi pengalaman. Coba bayangkan, jika dalam seminggu ajah habis dua galon dan segalonnya dibanderol IDR 12.000, sebulan udah IDR 96.000 dan setahun udah IDR 1.152.000, nah dengan uang segitu udah dapet BB nih gua. Hahaha..Boro-boro mikirin BB gan, buat makan ajah serba paket goceng di warteg bahari. Lho? hahaha ngelantur. Okelah, jadi Unilever PureIt ini adalah sebuah solusi aplikatif dan signifikan dengan keadaan di Indonesia sekarang. Selain itu, produk ini juga sangat mempermudah dan membantu kerja kita khususnya dalam persediaan air minum. Nah, lebih meyakinkan lagi Sob, kita dapat langsung mendengarkan testimoni dari para ahli. Langsung ajah Sob cek di http://www.pureitwater.com/ID/testimoni. Gimana sekarang? Udah poada tergugah hatinya akan kehandalan produk ini?. Tunggu apalagi Sob, yukz banting setir dari pengguna utama air galon ke Unilever PureIt . Biar tambah sehat dan tentunya Hemat. Sipz, selamat mencoba Broda and Sista.! 

Artikel ini diiukutsertakan dalam Lomba Blog #airpureit.



2 comments:
Write Komentar