Onde-onde itu jajanan
yang tak tergantikan bagiku, ya bagi seorang masram. Sahabat tahu betapa tidak
mudahnya bikin onde-onde? Dan saudara tahu betapa nikmatnya gigitan pertama
untuk sang onde-onde? Oleh karenanya, seringkali saya bekal onde-onde yang
banyak ketika berangkat dari kampung halaman. Beda daerah ternyata beda cita
rasanya. Ibu-ibu pinggir pasar di kampung saya ternyata lihai meracik onde-onde
yang menggoyang lidah walaupun hanya dibanderol dengan harga lima ratus rupiah.
Lama gak pulang lagi ke Purwantoro, saya jadi kangen onde-onde pintu masuk
pasar itu. Dulu sewaktu SMA saya kurang mengenal tentang pentingnya belajar
rangkaian listrik. Sekilas dipelajari di mata pelajaran fisika. Gurunya yang
juga merangkap menjadi dosen, secara perlahan juga membuat saya semakin merasa
kesulitan akan mapel fisika. Luar biasanya, sekarang malah mengambil program
studi Pendidikan Teknik Elektro. Jadi, Rangkaian Listrik adalah kewajiban
edukasi bagi saya. Sederhananya tentang rangkaian seri dan paralel. Kalau seri
itu hambatannya akan semakin besar. Dan paralel itu belum tentu semakin besar
hambatanya, kadang-kadang ada yang menjadi semakin kecil hambatannya. Pernah di
awal semester belajar tentang mata kuliah umum yang menyinggung tentang
filosopi. Nah, saya ada pendapat untuk berhati-hati dengan karakter berbeda
pada beberapa teman seperjuangan. Tidak memungkiri, ada suatu upaya “politik
paralel” diantara mereka. Karakter dan wujud pendekatan mereka terhadap kita
memang berbeda, namun jika benar maka perbedaan itulah yang akan semakin
membuat kita bingung dan tidak sadar. Akibatnya kita secara perlahan akan masuk
dalam permainanan pencapaian tujuan mereka. Prinsip mereka adalah semakin
banyak elemen paralelnya, maka semakin kecil hambatan yang akan dilalui. Dan
hambatan itu bisa jadi adalah kita. Wow, ternyata selain ujian di kelas, saya
agak bisa ya mengkorelasikan pembahasan mata kuliah dengan gaya hidup.
Mayoritas organisasi di kampus sudah ada garis besar di belakang anggaran
dasar. Itu menurut saya, beda lagi menurut sahabat. Jadi, berhati-hati dan be
happy sudah cukuplah. Bertele-tele sekali saya bercerita, yang jelas tetap
tidak akan mengurangi rasa onde-onde yang khas itu. Apapapun yang telah mereka
lakukan, saya tetap suka makan onde-onde. Walaun waktu itu saya lebih banyak
kerjanya daripada makan onde-onde. Ternyata filosopi “kerja tutup gendang” itu
lebih baik. Saya malu karena terlalu nyaring dari dalam. Semoga saja saya tetap
menyukai disiplin ilmu yang telah saya pilih dan tentunya selalu berusaha agar
tidak merasa rugi. Berbahagia sentosa!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
- Ayo Wisata ke Banjarnegara (1)
- Berita Kampus (25)
- Bisnis (11)
- domain murah (1)
- domainesia (1)
- Education (10)
- Flash News (4)
- hosting indonesia (1)
- hosting murah (1)
- hosting terbaik (1)
- Kompetisi (12)
- Kompetisi Blogging Balitbang PUPR (1)
- lomba blog 2019 (1)
- lomba blog domainesia (1)
- lomba seo (1)
- lomba seo 2019 (1)
- Mayuh Plesir Maring Banjarnegara (1)
- Motivation (10)
- Pengembaraanku (28)
- Sociasl Critics (4)
- Sosialita (10)
- Sport (2)
- Travelling (2)
No comments:
Write Komentar