Showing posts with label Education. Show all posts
Showing posts with label Education. Show all posts

Thursday, August 8, 2019

Catatan Workshop Akreditasi Jurnal Sesi 1 : Strategi Pengajuan Akreditasi SINTA


Catatan Workshop Akreditasi Jurnal
Pembateri : Wakhid Ahmad Jauhari
UNS Inn, 08 Agustus 2019

Sesi 1 Penilaian Akreditasi Jurnal
 
Foto Bersama dengan Wakil Dekan 1, Pemateri, dan Peserta Acara 
Intro : “Saya di sini tidak bermaksud menggurui, karena memang bukan Guru, tapi Dosen” Pak Wakhid.


1. Syarat Akreditasi Jurnal 
a. Pastikan punya ISSN dan E-ISSN
b. Harus punya DOI
c. Dimasukkan etika publikasi, ditampilkan di menu utama agar asesor mengetahui. Merujuk pada “COPE”.
d. Harus bersifat ilmiah. Lebih baik kata ilmiah disebutkan dalam deskripsi atau scope.
e. Telah terbit dua tahun berurutan. Satu tahu dua issue.
f. Jumlah artikel minimal 5 untuk satu Issue. Konsistensi jumlah halamannya. Misal 200 halaman, ya konsisten di sekitar 200.
g. Memilik profil Google scholar khusus untuk jurnal.
a-g WAJIB dipenuhi untuk Akreditasi SINTA.

2. Penilaian Akreditasi 
a. Manajeman, dapat ditingkatkan nilain dari manajemen yang ada di OJS kita. Bobot 49.
b. Substansi, tidak bisa diotak-atik karena semua sudah terupload. Bobot 51.
Masuk dulu ke dalam sinta, mulai dari sinta 5. Selanjutnya bisa diperbaiki. Dengan kita masuk ke sinta, orang sudah seneng dulu.

3. Peringkat Akreditasi SINTA 
a. Peringkat 1 (85 – 100)
b. Peringkat 2 (70 – 85)
c. Peringkat 3 (60 – 70)
d. Peringkat 4 (50 - 60)
e. Peringkat 5 (40 - 50)
f. Peringkat 6 (30 - 40)
Tidak usah terpaku pada nilai-nilai tersebut, yang penting masuk dulu. Kalau nilai di atas 70, Asesor nya ada 4. Kalau nilai kurang dari 70, asesor 2 orang.

4. Penamaan Jurnal Ilmiah 
Nama harus sama persis dengan akta kelahiran jurnal (ISSN/E-ISSN). Tanda baca juga harus dicantumkan. Pengalaman Pak Wakhid, gara-gara nama jurnal beda maka tidak bisa masuk Akreditasi. Termasuk juga nama jurnal di artikel.

5. Lembaga Penerbit 
Paling tinggi organisasi ilmiah. Penerbit perlu dimasukkan ke dalam deskripsi Jurnal. Surat bentuk Kerjasama dicantumkan. Kerjasama ini akan menguatkan.

6. Penyuntingan dan Manajemen Penerbitan 
a. Pelibatan Mitra BESTARI (Reviewer). Jika diklik akan muncul profile reviewer, misal Scopus ID, dan SINTA.
b. Petunjuk Penulisan ditunjukkan secara lengkap, mudahkan. Tampilkan di depan pada website. Akan ditunjukkan sebagaimana lengkap pentunjuk penulisannya.

7. Substansi Artikel 
Aspirasi wawasan jurnal ilmiah diukur dari luas daerah dan/atau negara asal penyumbang tulisan, jumlah pembaca, dan pengunjung/pelanggan, wilayah geografi permasalahan yang diliput, bahasa yang digunakan, penyunting, dan mitra bestari.
a. Cakupan Keilmuwan
b. Aspirasi Wawasan
c. Kepioniran (orisinalitas) karya
d. Dampak ilmiah, H-Index nya besar semakin bagus. Perlu dicek di google scholar apakah artikel semua nya dalah artikel kita.

8. Gaya Penulisan 
a. Pencatuman Nama Panulis, dan Lembaga penulis
b. Sistematika penulisan artikel
c. Sistem pengutipan
d. Penyusunan daftar pustaka

9. Penampilan 
a. Ukuran bidang tulisan, harus konsisten A4.
b. Tata letak
c. Tipografi, style tulisan. Biasanya merekrut beberapa mahasiswa untuk layouting yang bener.
d. Resolusi dokumen, gambar resolusinya yang bagus.
e. Jumlah halaman per volume, Semakin banyak semakin bagus dalam issue. Namun harus konsisten.
f. Desain sampul harus mempunyai/memiliki ciri khas tertentu.

10. Keberkalaan 
a. Jadwal penerbitan
b. Penomoran Penerbitan
c. Penomoran Halaman
d. Indeks tiap volume, ORCID ID dan Scopus ID dimasukkan.

11. Penyebarluasan 
a. Jumlah Kunjungan Unik ke Laman, cara nya dapat para mahasiswa setiap kuliah diminta baca jurnal.
b. Pencantuman di Pengindeks Internasional Bereputasi, paling bawah bisa ke Google Scholar, naik lagi ke DOAJ, naik lagi ke Scopus.
c. Alamat/Identitas Unik Artikel, DOI.

12. Mekanisme Pengajuan Akreditasi, sesuai panduan di laman Arjuna. 

Q : Statistik OJS UNS apakah valid digunakan?
A : Saat ini masih ada kendala, maka bisa digunakan Stat Counter. Atau bisa menghubungi ke Puskom UNS bagian Jurnal, untuk membenarkan Statistik. Surat resmi dari prodi untuk permohonan pendampingan IT Jurnal.

Saturday, March 26, 2016

Terima Kasih Bu Telah Melahirkanku di Bulan Maret

Dua puluh empat tahun yang lalu, raga ini dilahirkan ke dunia ini. Kata Ibu saya lahir pada Minggu Pon, tanggal 15 Maret 1992. Di desa ku hari pon adalah hari pasaran paling rame, di mana warga berbondong-bondong ke pasar untuk berdagang dan berbelanja. Untung saja Ibu ku dulu pada hari itu tidak pergi belanja, Ibu ku milih untuk melahirkanku dengan sekuat tenaga nya di tempat bu Bidan, Terima kasih banyak ya Ibuk ku saya. Semoga Ibu sehat bahagia selalu dan dapat mendampingiku sampai berkeluarga, mempunyai anak dan bahkan saya mempunyai cucu kelak. Aamiin.
Masa kuliah S1 menyimpan kenangan unik di bulan maret. Masih ingat bulan maret 2013, saat itu pertama kalinya saya naik pesawat terbang ke negeri orang. Yang jelas pertama kali nya mempunyai pasport. Uniknya sekalinya ke luar negeri, ya pertama kalinya saya nyasar. Berangkat malam dari Bandara Soetta, otomatis saya tiba hampir tengah malam di Bandara KLIA Malaysia. Kebetulan sepertinya, pesawat yang saya naikin didominasi oleh rombongan kaos seragam ijo-ijo. Ketika keluar pesawat, saya mengikuti arah jalan mereka. Saya pikir itulah jalan keluar bandara. Saya sendiri juga belum tahu-menahu mengenai prosedur imigrasi. Setelah sampai di sebuah ruangan, rombongan ijo-ijo diminta duduk dan otomatis saya juga duduk. Lumayan lama duduk saya termenung, emang begini ya kalau tiba di bandara internasional negara orang? Saya positive thinking, sabar dan menunggu. Tapi kog lama banget ya? Akhirnya, dengan gaya mahasiswa saya bertanya dengan menggebu-gebu. Oh nooo, ternyata oh ternyata. Saya ini ikut rombongan teman-teman TKI. Mereka belum boleh keluar bandara sebelum ada pihak yang menjemput, termasuk saya yang ada di rombongan itu. Kenangan banget ini, akhirnya saya diarahkan ke bagian imigrasi dan diperbolehkan ambil bagasi.
Maret-maret selanjutnya juga begitu, ada saja sejarah yang diberikan oleh Allah SWT ke diri ini. Dan yang terdekat adalah maret 2016 ini. Alhamdulillah, tepat tanggal 10 Maret 2016 pukul 11.30 WIB malam status Scholarship Hunter saya dirubah menjadi Awardee. Alhamdulillah Luar Biasa Dahsyat Allahu Akbar!!! Kado indah seiiring bertambahnya usia ini. Malam itu Ibu yang tertidur lelap bangun dan tak henti-hentinya mengucap syukur dan senyum bahagia. Kami berdua membagi kebahagiaan bersama sampai jam 02.00 pagi. Saya dinyatakan lulus seleksi wawancara beasiswa magister LPDP Dalam Negeri untuk kampus tujuan ITB. Mimpi untuk studi magister sudah di depan mata untuk diwujudkan. 
Teman-Teman Satu Group Essay, LGD, dan Wawancara LPDP

Allah SWT sepertinya telah benar-benar merencanakan beasiswa ini untuk saya. Semua urusan dimudahkan oleh-Nya. Persiapan berkas-berkas untuk seleksi administratif terasa berlalu satu demi satu. Perjuangan pertama dimulai dengan mencari surat keterangan dari desa. Bapak sekretaris desa sangat berbahagia dengan kedatangan saya. Beliau sangat mendukung langkah saya meneruskan mimpi untuk jenjang S2. Harapan beliau adalah kelak saya dapat bermanfaat dan membanggakan desa. Langkah selanjutnya adalah permohonan surat rekomendasi. Saya dengan semangat dan memberanikan diri untuk menemui wakil rektor bidang kemahasiswaan dan akademik dan dekan FPTK UPI. Beliau berdua menyambut hangat kedatangan saya dan memberikan dukungan sepenuhnya untuk motivasi ini melanjutkan studi.
Kang Ade Suyitno, mentor saya di kampus semenjak awal-awal semeter dulu adalah sosok yang luar biasa membuka pemahaman saya mengenai beasiswa LPDP ini. Banyak saran dan masukan beliau mulai dari nol sampai persiapan wawancara. Terima kasih bankyak akang, semoga sukses selalu bisnis dan studi nya, Kang Ade ini juga Awardee LPDP untuk program Magister SBM ITB. Beliau juga membuka usaha tempat kursus bahasa inggris yang sudah mulai berkembang bagus saat ini. Penulisan essay dan rencana studi saya belajar banyak dari beliau. Kang Ade memberikan nasihat berdasarkan pengalaman nya dan juga pengalaman teman-teman awardee nya. Seakan mendapatkan peta, saya merasa tidak tersasar dan kebingungan dalam menulis essay dan rencana studi ini.
Persyaratan sudah terkumpul semuanya, hanya satu yang belum yaitu Sertifikat TOEFL ITP. Hal ini adalah tantangan terbesar bagi saya. Dari SD sampai sekarang saya belajar Bahasa Inggris dan juga belum-belum bisa. Seringkali minat bakat saya salahkan, hahaha mungkin hanya mencari-cari alasan saya ini. Beberapa bulan sebelumnya saya menemukan broadcast dari teman mengenai Sekolah TOEFL gratis dan online. Benar sekali, ini adalah rintisan Mas Budi Waluyo. Dahsyat luar biasa, Sekolah TOEFL ini membuka cakrawala saya bahwa TOEFL itu menyenangkan dan penting. Modul-modul di sekolah ini empuk untuk dicerna. Dan yang paling teringat adalah motivasi-motivasi Mas Budi yang selalu di update di blog pribadinya. Saat mulai lesu seakan tersambar petir kembali untuk bersemangat ketika membaca tulisannya dan melihat videonya. Hatur nuhun Mas Budi.
Terlalu santai untuk ambil tes TOEFL adalah kesalan yang menjadi pengalaman luar biasa bagi saya. Mungkin awalnya saya berpikir ah santai saja da tempat tes nya kan juga banyak. Pasti masih ada kursi kosong untuk saya kapan pun daftar nya. Salah Besar Ternyata! Saya mulai mencari-cari tempat tes di awal bulan januari, ya mengingat deadline LPDP Bacth 1 kan juga tanggal 20, gumam saya begitu. Ternyata oh ternyata saya mulai panik, semua tempat tes dengan jadwal keluar sertifikat sebelum tanggal segitu sudah pada penuh semua. Saya telpon tempat-tempat tes di Jakarta, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, dan Malang semuanya penuh. Panik dan panik sekali rasanya saat itu. Sudah terpikir ya sudahlah ini adalah kesalahan saya dan mungkin saya harus daftar untuk gelombang 2. Konsekuensi nya adalah semakin lama waktu bagi saya untuk membuat tenang dan percaya orang-orang tersayang di sekeliling saya akan masa depan seorang pemuda ini.
Allah SWT memberikan petunjuk tepat, saya memutuskan untuk tetap ikut tes TOEFL di English First, Cipaganti, Bandung. Tanggal tes nya adalah 09 Januari 2016 dan sesuai yang dijadwalkan sertifikat TOEFL nya baru keluar 2 minggu setelah tes yaitu tanggal 23/24 Januari 2016. Sudah lewat dari masa pendaftaran Bacth 1 tentunya. Sambil mengerjakan tes saya masih menyimpan harapan besar agar sertifikat nya dapat keluar sebelum tanggal 20.
Pada tanggal 18 januari saya sudah mulai menanti-nantikan. Waktu itu pulang dari bimbing ekskull KIR di SMKN 2 Kota Bandung, saya sempatkan mampir ke EF. Alhamdulillah skor nya sudah keluar, namun tetap untuk sertifikatnya belum keluar. Akang petugas nya bilang kalau sertifikat keluarnya sekitar tanggal 23. Oh sudahlah pikirku, saya pulang diiringin hujan deras yang terus mengguyur. Tak patang harapan, hari-hari berikutnya saya tetap menelpon.
Tanggal 20 Januari 2016, saya beberapa kali menanyakan dan hasilnya tetap sama bahwa sertifikat belum jadi. Padahal hari ini tepatnya nanti malam adalah deadline penutupan Beasiswa LPDP Bacth 1. Berdo’a dan Berdzikir adalah penenang saya. Pukul setengah 6 sore saya mencoba untuk menelpon kembali. Suasana nya hujan sangat deras sekali. Tidak terduga, jawaban di telpon itu membuat saya loncat-loncat. Allahu Akbar! Sertifikat TOEFL saya sudah keluar dan bisa diambil. Membelah deras nya hujan saya dengan penuh semangat melaju ke EF.
Scan beberapa berkas langsung saya lakukan dan formulir online juga baru saya lengkapi malam itu. Tepatnya pukul 10.30 WIB saya baru menyelesaikan pedaftaran online dan upload berkas. Sebetulnya saya masih belum percaya tentang hal ini, oleh karena nya saya tidak sempat ngecek banyak dulu karena mengira sudah jam setengah 12 malam, oh ternyata masih jam setengah 11 malam. Pasrah dan berdo’a saja mudah-mudahan dapat yang terbaik.
Sesuai saran Kang Ade, saya perbanyak blogwalking untuk membaca-baca pengalaman para awardee di saat sesi wawancara, LGD dan Essay on the Spot. Hal yang membuat saya terkesan saat wawancara adalah ungkapan Ibu Psikolog. “Kamu itu lucu ya, tapi belum cukup lucu untuk ikut Stand Up Comedy” kata beliau. Hahaha sebenarnya Ibu nya terhibur atas jawabanku, mungkin beliau tidak mau memuji saya sepenuhnya takut saya melonjak loncat-loncat jauh ke plafon. Hahaha.
Saya masih tepuk-tepuk pipi, apakah saya masih mimpi? Benar saya masih mimpi untuk bisa keterima di ITB di Prodi Teknik Elektro. Beasiswa sudah digenggaman, satu tahap lagi yaitu Ujian Saringan Masuk ITB program magister. InsyaAllah akan mencoba mendaftar di gelombang 1 bulan April ini dan intake kuliah pada akhir Agustus 2016. Mudah-mudahan selalu dilancarkan dan dimudahkan. Aamiin.
Masih teringat kala Allah memilihkan UPI untuk jenajng sarjana saya, kampus pendidikan di Bandung utara. Tidak pernah terbayangkan akan bagaimana saya di UPI nanti. Satu bulan sebelum masa perkuliahan saya pulang ke Wonogiri. Sesampai di rumah saya disambut air mata oleh Ayah. Sama sekali tidak menduga saya, Ayah yang betipikal keras dan jarang menangis, saat itu begitu deras mengeluarkan air mata sambil memeluk erat saya. Ayah yang susah bicara karena stroke ternyata memendam keinginan agar saya menjadi seorang pendidik nantinya. Air mata Ayah adalah semangat yang selalu teringat ketika saya mulai lesu mengarungi kehidupan ini. Ayah, anakmu saat ini selangkah lagi akan mengenyam pendidikan S2 dan mudah-mudahan menjadi pendidik sebagai dosen yang benar-benar bekerja dan mengabdi sesuai kemampuan ini.
Beberapa kelancaran akademis yang saya raih saat ini sangat dipengaruhi oleh pola pikir Ibu saya. Beliau tidak pernah mengenyam pendidikan, tidak bisa membaca, dan juga tidak dapat menulis. Namun, Ibu mempunyai sudut pandang yang jauh lebih maju mengenai pendidikan anaknya. Oleh karena itu, jika berbicara mengenai sukses terbesar dalam hidupku adalah saya dapat membahagiakan Ibuku setiap waktu. Pengorbanan Ibu sangatlah nyata dan jika ditayangkan di serial sinetron pasti semua orang akan terharu menontonnya. Ibu sehat selalu ya, harapanmu mengenai pendidikan anakmu ini akan terus saya perjuangkan hingga engakau memelukku pada pengukuhan gelar di jenjang pendidikan tertinggi yang dapat saya raih kelak. Aamiin. 

Monday, May 20, 2013

Pelan-Pelan, Mau ada UAS!


  
Hy kawan, kabarnya ni ye?. Mantab jos gandos kan, apalagi bentar lagi bagi ente pade yang kuliah kan mau minggu tenang dan pastinyo libur dech dua minggu. So pasti dech seru bangetz. Eitzhs, tapi ingat yaw jangan sampai terlalu lebay terbawa arus hedonisme minggu tenang(beuh berat banget bahasa masram nih). Hehehe Kan habis liburan nih kita semua akan menghadapi grand final semester genap, yakz bukan sulap bukan sihir UAS itu namanya. Ujian satu kali ini bisa dikatakan titik pamungkas kita di medan pertempuran semester genap ini. Betapa tidak, ini adalah kesempatan terakhir untuk kita memperbaiki nilai agar IP (yang katenye indikator kuat keberhasilan belajar tuh) semakin terdongkrak bagus bray. Tidak bisa diumpetin, bahwa bagi mayoritas mahasiswa sekarang, UAS menjadi suatu peristiwa (atau bahasa komentator bola tuh momok) yang membuat riweuh atau istilah lainnya grusa-grusu (masih gak ngerti, bikin apa yah susah untuk diungkapkan hehehe). Udah pasti dapet ditebak penyebabnya, kebanyakan kite sekarang menerapkan pola belajar klasik Sistem Kebut Semalam ngetrend dengan nama SKS, duh aduh secara gitu loh 2013 gini pola kayak gituh masa diemban, gak musim kalie. (ada yang ngeyel, musim kali juga Masram, kwkwkwk). 



Hehehe. Padahal gue sendiri masih ngiblat SKS juga bray. #lho-lho curcol malahan pis.
Okelah, agar semuanya enak dan nyaman waktu ngehadepin yang namanya UAS. Nih masram berbagi tips dari College Cures, Rabu (30/5/2012), (hasil searching juga di internet Bray) tips tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Mulai dengan satu mata kuliah

Ketimbang duduk di sudut kamar, menangis, dan membuat daftar yang harus kamu lakukan untuk tiap mata kuliah, lakukanlah hal itu satu per satu. 

Cek kembali silabus kuliahmu dan lihat bab mana saja yang sudah dibahas di kelas, tugas yang sudah dikerjakan, dan apa yang harus kamu lakukan untuk mengejar ketinggalan pelajaranmu di kelas. Kemudian, kumpulkan materi kuliahmu, termasuk tugas, kuis, dan ujian yang sudah kamu lalui. Lalu, mulailah merinci materi-materi tersebut; apa yang sudah diujikan, dan materi apa yang akan keluar dalam UAS-mu.

Ketika kamu sudah mengetahui perkiraan materi yang akan diujikan, maka kamu akan bisa membuat rencana studi terkait materi tersebut. Kamu bisa juga mencari tahu apakah dosenmu akan menggunakan pertanyaan-pertanyaan dari kuis-kuis sebelumnya atau mengujikan materi yang disampaikan di kelas sebagai bahan ujian. 

Kumpulkan materi kuliahmu 

Jika ketinggalan pelajaran selama satu minggu, kamu bisa meminta materi tersebut kepada dosenmu. Atau, jika kamu meminjam catatan kuliah teman sekelasmu, pastikan kamu mengembalikannya jauh hari sebelum UAS dan tidak membebaninya.

Sebaliknya, jika ada teman yang meminjam materi pelajaran darimu, pastikan mereka mengembalikannya tepat waktu.

Buat jadwal belajar dan konsistenlah 

Jika kamu tipe pelajar teratur, tetapi tidak pernah mengikuti jadwalmu, maka ini saatnya kamu mematuhi rencana belajar yang telah kamu buat. 

Jangan sampai perhatianmu teralihkan dengan berbagai pesta atau rencana konser musisi top dunia yang sekarang sedang marak. Ingat saja, jika kamu belajar sekarang, kamu akan bisa santai setelah ujianmu berakhir. Kamu tidak akan tertekan dengan hasil ujian hanya karena merasa tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri.

Ulangi langkah pertama 

Sekarang, setelah siap menghadapi UAS untuk satu mata kuliah, kamu bisa bersiap untuk mata kuliah lainnya. Lakukanlah langkah-langkah di atas untuk tiap mata kuliah yang kamu ambil.

Dengan merinci persiapan UAS untuk tiap mata kuliah ke dalam langkah-langkah kecil dan "memaksa" diri untuk teratur, kita akan menghadapi ujian dengan lebih mudah. Nah, gimana sekarang?. Udah siap UAS, Oke sobat good luck! Semoga berhasil menghadapi UAS. Masram do’ain dech, tapi jangan lupa do’akan juga Masram yah. #maksa sedikit. Hehehe
Amin.


Ref : http://kampus.okezone.com/read/2012/05/30/373/638314/yuk-bersiap-hadapi-uas

Tuesday, April 30, 2013

Urgensi Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Mitigasi Dampak Negatif Perkembangan Teknologi


Urgensi Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Mitigasi Dampak Negatif Perkembangan Teknologi
Oleh: Agus Ramelan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Pendidikan Indonesia

Kata “teknologi” seolah-olah menjelma menjadi makanan pokok bagi manusia di era sekarang. Betapa tidak, serangkaian aktivitas manusia mulai sedari bangun tidur sampai tidur kembali pun tidak lepas dari yang namanya “teknologi”. Sejatinya tak jarang dari mereka yang tidak tahu apa sebenarnya teknologi itu, bahkan sekadar definisinya pun sering kali terabaikan. Umumnya, masyarakat hanya sebatas pada tingkat penerapan teknologi.  Kata “teknologi” berasal dari techne yang berarti cara dan logos yang berarti pengetahuan. Secara harfiah teknologi dapat dimaknai sebagai pengetahuan tentang cara. Secara umum teknologi merupakan cara melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia[1]. Meskipun istilah teknologi baru terdengung-dengungkan awal abad 19 M, sejatinya teknologi sudah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan keinginan manusia untuk hidup lebih nyaman, mudah, makmur dan sejahtera. Dari era sebelum masehi sampai era gobalisasi, teknologi selalu berkembang dan menunjukkan status funsionalnya terhadap tatanan hidup manusia. Sebut saja Ibnu Al Haytsam (1039 M), di awal abad 10 M menemukan hukum pemantulan dan pembiasan yang memungkinkan manusia mempunyai teknologi optikal sebagai alat bantu penglihatan serta memungkinkan manusia untuk mengukur ketinggian bintang kutub. Penemuan ini jauh sebelum penemuan di bidang serupa oleh Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, Newton, maupun Snellius[2]. Satu lagi, berkat temuan ilmuwan penuh karya yang lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat, kita dapat merasakan terangnya dunia malam dengan lampu, menikmati kereta dengan lokomotif listrik yang lebih ramah lingkungan, mengeraskan suara dengan bantuan mikrofon, dan dapat mendokumentasikan segala aktivitas dengan kamera film. Thomas Alva Edison, dialah ilmuwan yang berjasa besar berkat penemuannya yang brilian dan tepat guna. 

Monday, February 4, 2013

Beastudi Etos

    
beastudiindonesia.net- Beastudi Etos, adalah Program investasi SDM, yang fokus pada pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan mahasiswa untuk Indonesia unggul dan berdaya.
Beastudi Etos memiliki visi: Terdepan dalam membentuk SDM berkarakter untuk Indonesia unggul dan berdaya. Beastudi Etos ingin melahirkan generasi-generasi excellent bagi bangsa ini. Beastudi Etos berusaha menghadirkan pejuang-pejuang baru yang gigih memperjuangkan masa depan bangsa ini, dengan keunggulan dan kemandirian yang mereka miliki.

Wednesday, January 2, 2013

UAS, Siapa Takut!



Hy kawan, gimana liburannya?. Mantab kan, apalagi di akhir liburan berbarengan denga perayaan tahun baru. So pasti dech seru bangetz. Eitzhs, tapi ingat yaw jangan sampai terlalu lebay terbawa arus hedonisme dunia. Hehehe Kan habis liburan nih kita semua akan menghadapi grand final semester ganjil, yakz UAS itu namanya. Ujian satu kali ini bisa dikatakan titik pamungkas kita di pertempuran semester ganjil ini. Betapa tidak, ini adalah kesempatan terakhir untuk kita memperbaiki nilai agar IP semakin terdongkrak bagus bray. Tidak bisa diumpetin, bahwa bagi mayoritas mahasiswa sekarang, UAS menjadi suatu peristiwa yang membuat riweuh atau istilah lainnya grusa-grusu. Udah pasti pentebabnya, kebanyakan kite sekarang menerapkan pola belajar klasik Sistem Kebut Semalam, duh aduh secara gitu loh 2013 gini pola kayak gituh masa diemban, gak musim kalie.