Sore gerimis suasana
dingin dan tubuh membutuhkan suatu kehangatan serta perut keroncongan.
Kira-kira ngapain yaw yang pas dengan sikon tersebut???. Wah jawabannya sudah
pasti tepat yaitu ngebakso yaw Sob. Ngemeng-ngemeng masalah bakso ni ehmmmz
bikin teringat suasan saat ngebakso bareng barudak PTE B 2011 di Mas Pandi
Panorama. Menu yamin bakso besar, manteb lan maknyusss tenan. Hehehe gak ada niat
promosi ni Sob Cuma sedikit nostalgila ajah… hehehe
Bethewe, Sobat sudah
tau gimana sih awal mulanya bakso itu? Kira-kira juga asli made ini Indonesia
atau impor yaw???
Nih ane share dech
sejarah Bakso dari blog (http://langitasa.blogspot.com)
“Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa. Dalam
bahasa hokian ba' artinya babi di mana memang makanan tersebut awal mulanya
berasal. Seperti ba'so, ba'mie, ba'pao dan ba' yang lainnya. Lazimnya penulisan
yang digunakan mengganti tanda ' dengan huruf k, menjadi bakso, bakmie dan
lain-lain.
Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhuo, ada seorang pria bernama Meng Bo. Ia tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo seorang anak yang terkenal berbakti kepada orang tuanya. Suatu hari, ibunya kecewa karena tidak dapat memakan daging. Usia ibunya yang sudah tua dengan gigi yang rapuh. Meng Bo pun menumbuk daging dan membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Ibu Meng Bo senang sekali dapat memakan daging lagi meski bentuknya berbeda. Bakso merupakan bola daging yang popular dalam masakan Indonesia. Meski awalnya terbuat dari daging babi, akan tetapi yang banyak berkembang kemudian di Indonesia -yang mayoritas muslim- adalah bakso dari daging sapi. Ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang”.
Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhuo, ada seorang pria bernama Meng Bo. Ia tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo seorang anak yang terkenal berbakti kepada orang tuanya. Suatu hari, ibunya kecewa karena tidak dapat memakan daging. Usia ibunya yang sudah tua dengan gigi yang rapuh. Meng Bo pun menumbuk daging dan membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Ibu Meng Bo senang sekali dapat memakan daging lagi meski bentuknya berbeda. Bakso merupakan bola daging yang popular dalam masakan Indonesia. Meski awalnya terbuat dari daging babi, akan tetapi yang banyak berkembang kemudian di Indonesia -yang mayoritas muslim- adalah bakso dari daging sapi. Ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang”.
Ternyata dan ternyata
bakso bukan asli Indonesia yaw Sob, tapi teu ape lah. Yang penting Bakso udah
sangat mendarah daging dan menjadi makanan dan jajanan yang merakyat, mungkin
lebih pro rakyat bakso daripada pemimpin sekarang. Hahaha
Biasanya, yang tertanam
di jiwa masyarakat ketika ada kata Bakso pasti ada kata Wonogiri atau Gajah
Mungkur. Ya, Bakso Wonogiri adalah bakso yang mempunyai popularitas tinggi
dibanding bakso sejenisnya. Bakso sentuhan putra Wonogiri memang mempunyai
keunikan rasa yang berbeda. Mungkin sudah bawaan lahir bagi setiap orang
Wonogiri untuk pandai meracik Bakso.
Rasanya jika berbicara
mengenai Wonogiri tanpa mengetahui sejarah holistik nya sepertinya bak makan
ketoprak tanpa touge. Hehehe.
Nih dia Sob Sejarah Kabupaten Wonogiri
berdasarkan laman resmi Pemkab (www.wonogirikab.go.id),
Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari embrio "kerajaan
kecil" di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri. Di daerah inilah
dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang masih sangat terbatas
dan sangat sederhana, dan dikemudian hari menjadi simbol semangat pemersatu perjuangan
rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri (Nglaroh) sebagai basis perjuangan
Raden mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri ( Wiradiwangsa) yang
kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.
Mulai saat itulah Ngalroh (Wonogiri) menjadi
daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di
kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi'ul awal (Mulud)
Tahun Jumakir, Windu Senggoro: Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan
apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19
Mei 1741 ( Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi
kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan
patih sebagai perlengkapan (institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih
sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama
penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.
Jerih payah pengeran Samber Nyawa ( Raden Mas
Said ) ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati
di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA)
Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat
sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan pemimpin,
pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di
Wilayah Kabupaten Wonogiri.
Ditemukannya hari jadi Wonogiri pada tanggal 19
Mei 1741 akan merupakan sumber kebanggaan sebagai pendorong kemajuan dan
pembangunan daerah Wonogiri. Hari jadi itu sendiri sebenanrnya merupakan jati
diri yang akan menjadi titik tolak untuk melihat ke masa depan dengan
pembangunan yang berkesinambungan dengan berpedoman pada Stabilitas
Undang-undang Koordinasi Sasaran Evaluasi dan Semangat Juang (SUKSES).
Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan
Kota Gaplek, merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang
pembentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah–Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
Kondisi Kabupaten Wonogiri yang kaya kepemilikan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah yang bervariasi sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk dan gua yang sangat potensial sebagai tujuan wisata.
Kondisi Kabupaten Wonogiri yang kaya kepemilikan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah yang bervariasi sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk dan gua yang sangat potensial sebagai tujuan wisata.
![]() |
Pantai Nampu Wonogiri |
Kabupaten Wonogiri sebagai kota tujuan wisata sangat dimungkinkan karena :
- Dekat dengan tujuan wisata Solo dan Yogyakarta.
- Dekat dengan Bandara Adi Sumarmo Solo
- Event-event pariwisata cukup potensial
- Jaringan transportasi cukup lancar dari Pacitan, Ponorogo (Jawa Timur), Solo dan Yogyakarta.
- Potensi alam dan fasilitas cukup memadai.
Panorama Gunung Gandul |
Wonogiri kaya akan wisata ritual, karena menurut sejarahnya wonogiri didirikan oleh RM. Said (Pangeran Sambernyowo/MangkunegoroI)
Salah satu petilasan RM.Said adalah Momumen Watu Gilang di Nglaroh Selogiri, Sendang Siwani terletak di Kecamatan Selogiri kurang lebih 5 Km arah ke utara Kota Wonogiri dan masih banyak petilasan yang lain, sebagai wisata ritual banyak dikunjungi orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon.
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri |
Tu Sobat tentang sejarah Wonogiri dan gambaran
potensi wisatanya, sekarang kembali lagi ngebahas bakso yaw?. Karena
kekhasannya, Bakso Wonogiri menjadi idaman di seantero nusantara. Alhasil,
mulai dari pedagang gerobak hingga pengusaha besar bakso menjamur di berbagai
kota besar di Indonesia. Bakso-bakso yang telah menasional seperti Bakso
Lapangan Tembak, Bakso Titoti adalah sebagian
kecil contoh bakso sentuhan orang Wonogiri. Nah, begitulah Sob tentang kondisi
perbaksoan Wonogiri hehehe. Ada satu kisah yang penulis sendiri alami, setiap
mudik lebaran dari kampus(UPI, Bandung) tercinta, pasti dech di bis malam
selalu bareng ama pedagang bakso. Byuh – byuh sensasinya men . . . hehehe
Okelah, apapun yang terjadi Wonogiri tetap di
hati dan tentunya selamat mencoba dan menikmati Bakso Wonogiri Sobat! Mantab.
No comments:
Write Komentar