Monday, August 6, 2012

Pemecut Prestasi !


img by: http://erwinallomboky.blogspot.com
Terkadang seorang guru maupun orang tua menakut-nakuti siswa yang notabene tujuannya hanya untuk mempersemangat siswa untuk lebih giat belajar. Misalnya, “awas kalau nilai kalian jeblok, pasti gak akan naik kelas”. Ya, tidak dapat dipungkiri bawasanya untuk memicu motivasi belajar siswa, kekuatan fear motivation dapat dimainkan. Sesuai dengan perkataan John F. Milburn, “Tindakan seseorang bergantung pada besarnya ketakutan. Kita melakukan sesuatu karena kita menikmatinya atau karena kita takut jika tidak melakukannya”.
Namun jangan sampai pula kita euphoria dalam menakut-nakuti, perlu diketahui pengaruh faktor ini hanyalah sesaat. Begitu hukuman melemah ataupun tidak ada, mereka akan kembali ke zona nyamannya masing-masing. Inilah sifat motivasi dari luar (eksternal). Motivasi ini diartikan sebagai pemancing semangat yang datangnaya dari luar baik dalam bentuk insentif/awarad (positif) maupun ancaman/rasa takut (negatif).
Motivasi yang paling bertahan lama adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri. Tentu para siswa mempunyai alsan kuat mengapa kita ingin belajar, melakukan hal ini da itu. Andrew Carnegie mengungkapkan, “People who unable to motivate themselves must be content with mediocrity, no matter impressive other talents”-Orang –orang yang tidak mampu memotivasi diri mereka sendiri harus puas dengan menjadi orang yang biasa-biasa saja, walau bagaimanapun hebatnya talenta mereka”.

Salah satu unsur motivasi internal dan inti dari segala tindakan dan keinginan adalah desire (keinginan yang menggebu-gebu). Orang yang memiliki desire tidak peduli dengan batasan yang dibuat oleh manusia pada umumnya, ia akan melewati batasan tersebut dengan sekuat tenaga. Bahkan terkadang mereka percaya bahwa sebenarnya tidak ada batasa ril dalam hidup ini, semuanya adalah batasan semu dan sementara yang dapat dilampaui.
Ada beberapa indikator agar kita mampu menemukan desire, yaitu senag melakukan apa yang kita kerjakan. Beraktivitas dengan tidak mengutamakan hasil akhir saja, tetapi lebih memperhatikan proses kemajuan diri. Tidak mencari jalan pintas, namun mencari jalan bahkan yang tersulit pun ditempuh untuk meningkatkan hasil yang diinginkan. Kunci utamanya adalah belajar tanpa beban, beraktivitas dengan kegembiraan, dan terus terpacu untuk menjadi lebih baik dan terbaik.

No comments:
Write Komentar