Kemarahan adalah Sifat Terburuk
Seorang mukmin menertibkan dirinya
sendiri; dia mengkritik dan menilai hanya untuk kepentingan Tuhan.
Penghitungan akhir (hisab) bisa menjadi ringan pada
orang-orang
karena mereka dulunya terbiasa menghisab dan menilai diri sendiri dalam
kehidupan ini. DanPenghitungan Akhir pada Hari Pengadilan kelak menjadi
amat keras pada mereka yang menjalani hidup ini dengan sembrono dan
mengira bahwa mereka tidak akan pernah dipanggil untuk di hisab. (Al-
Hasan ibn Ali ibn Abi Talib )
Dalam thariqat kita, untuk
menghilangkan kegelapan dalam hati, adalah penting bagi semua pencari
untuk menyiapkan sebuah buku tulis dan menulis sifat-sifat buruk dari
ego masing-masing. Setiap orang bisa mencatat sedikitnya 200
kelakuan-kelakuan buruknya.Dengan menuliskannya akan menjadi kunci untuk
menghancurkannya. Siapa yang belum pernah melakukannya, maka harus
segera melaksanakan nya. Diantara sifat-sifat buruk ini adalah mencuri,
berbohong dan marah. Salah satu yang paling buruk adalah kemarahan. Jika
kalian marah pada seseorang, maka kendalikan diri sendiri selama
40hari. Syaikh Nazim menulis bagi diri beliau sendiri lebih dari 100
kelakuan
buruk, jadi kita tidak mungkin kurang dari itu. Ketika
kalian mengamati sifat-sifat buruk ego itu, kalian akan merasa jijik.
Proses ini akan merobohkan ego yang menghasut (an-nafs al –ammara ).
Jika kalian menulis apa yang masuk dalam hati dengan bantuan spiritual
syaikh, maka ego akan takut. Jika ada yang menemukan buku catatan
kalian, biarkan mereka melihatnya, karena lebih baik merasa malu dalam
dunia ini daripada di Hari Pengadilan kelak.
Sebagai tambahan, para
pencari harus menyediakan waktu di setiap akhir hari untuk menghitung
diri sendiri : apa yang telah dia perbuat dan mengapa dia melakukannya?
Apakah dia telah lalai dan mengapa ? Siapa yang dia jahati dan siapa
yang telah dia tolong? Lalu ambil tasbih dan minta ampunan Tuhan
(istighfar ) bagi tiap kesalahan dalam perbuatan atau kelalaian itu.
Keseimbangan
berawal dari diri sendiri, karena diri ini adalah akar dari segala
masalah dalam spiritualitas. Dalam mendekatkan diri pada Hadirat Allah,
para pencari harus membangun aspek ilahiah daridirinya. Seseorang
mungkin akan bergegas dalam ibadah-ibadah sunah dan puasa, bersedekah
lebih banyak, dll. Namun, dalam mencari kebenaran, hal-hal tersebut
tidaklah cukup. Karena biasanya orang-orang yang beribadah akan
melewatkan sebuah langkah yang pentingyaitu al muhasabah –
penghisaban/pemeriksaan diri sendiri. Tanpa aspek ini, seluruh ibadah
yang dilakukan adalah dalam keyakinan bahwa kita sedang meraih
tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi, padahal faktanya hal itu menjadi
penghalang kemajuan kita. Bagaimana bisa ? Ketika ibadah-ibadah itu
tidak secara murnidilakukan demi mencari ridha Allah semata dan kita
terus melanjutkannya dibawah prasangka berpuas diri bahwa seluruh apa
yang kita lakukan adalah untuk meningkatkan perkembangan spiritual
kita. Pada saat itu, kita kemudian bersantai-santai menikmati kesuksesan
dalam disiplin dan pekerjaan spiritual.
PresRed
http://mevlanasufi.blogspot.com
Tuesday, July 17, 2012
Kemarahan adalah Sifat Terburuk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
- Ayo Wisata ke Banjarnegara (1)
- Berita Kampus (25)
- Bisnis (11)
- domain murah (1)
- domainesia (1)
- Education (10)
- Flash News (4)
- hosting indonesia (1)
- hosting murah (1)
- hosting terbaik (1)
- Kompetisi (12)
- Kompetisi Blogging Balitbang PUPR (1)
- lomba blog 2019 (1)
- lomba blog domainesia (1)
- lomba seo (1)
- lomba seo 2019 (1)
- Mayuh Plesir Maring Banjarnegara (1)
- Motivation (10)
- Pengembaraanku (28)
- Sociasl Critics (4)
- Sosialita (10)
- Sport (2)
- Travelling (2)
No comments:
Write Komentar