Derasnya Arus...
Bocah gendheng! Gak punya mata to kau itu?
Gak tahu orang tua kerja banting tulang, ei malah tidur-tiduran
pura-pura belajar!!! Dooorrrrr!!! (suara pintu kamar dibanting).
Seketika aku tergoyak seakan tak berdaya. Jantungku berdebar dan rasanya
takut tuk mengucapkan maaf kepadanya. Bahkan mau keluar kamarpun, aku
masih ragu.
Tapiapa boleh buat, andai tak keluar aku tambah dimarahi.
Dengan penuh dicekam kegetiran hati ku bera njak keluar dan melakukan apa
yang aku bisa. Namun beliau mengucap kata tak segar dihadapanku sambil
seolah-olah menghalangiku untuk melakukannya. Memang sakit rasanya untuk
tetap pada pendirian. Kucoba menutupi telinga dan tak menghiraukan
perkataannya. Mungkin sifat Ayahku ini hanyalah bawaan ketika sekian
tahun hidup sendiri. Yang belum menjadikan aku menerima hal ini
berlangsung secara terus menerus, entah apa lagi yang harus aku perbuat
untuknya, mungkinkah nanti ada bidadari yang singgah dihatinya dan
menyapa baik kepedihanku. Karena sudah jelas muncul dari pengalaman
hanyalah peri merah yang jahanam bertepi dihatinya dan mengakibatkan
semua jadi malapetaka belaka bagi keluarga kami.
“Hey, kamu itu niat kerja atau tidak? Kalau tidak, tidur sana lagi! Kerja kok loya-loyo?” bentaknya.
Tiba-tiba
bentakan itu kesekian kalinya harus aku hadapi dengan menundukkan
kepala seraya merasa patuh. Aku merasa takut dan gundah seakan waktu
terasa diam begitu lama dan mencengkeram.
Kehidupan di hadapan ini
seakan hanya ruang hampa yang diam membisu tanpa kata-kata. Kalau
kutengok keluarga samping rumah, begitu harmonis kehidupannya. Setiap
hari diisi canda dan tawa antara anak dan bapak. Kapan aku dapat seperti
dia?” Benakku bertanya seusai pekerjaan ayah aku bingung, entah mau
melakukan apa lagi. Jika ini nanti nati salah itu jika itu nanti salah
ini. Tak terputuskan olehku soal itu, jika itu nanti salah ini tak
terputuskan olehku soal itu. Hanya duduk bersila di depan rumah dan
memang ada diatas nan jauh secarik awan siang.
“Hey….!!!”
Aku setika kaget apakah itu ayahku? memanggilku tuk memarahiku?
“Hey … sobat? ini aku Jono. Kenapa kamu kaget? kaya dicekam singa di siang bolong aja? Hehe … Tegas Jono.
“Owalah, Jon… Jon kamu to kirain siapa? hantu kali? hehe …? jawabku
Saat
itu aku dan dia sedikit ngobrol tentang mau kemana kelas. Tak lupa pula
tentang cita-cita yang membawa perubahan besar bagi kehidupanku.
Saat dia kutanya “mau jadi” apa besok Jon?
Dia
menjawab bahwa ia ingin sekali menjadi orang sukses dan bebas itulah
sua kata yang tak pernahkulupa sampai sore ini. Apakah ada yang aneh
dengan kata itu, akupun tak tahu, tapi itulah hasrat dari dalam
sanubariku.
Petang hari, ku beranjak pergi kemasjid bersama satu orang teman dekatku.
Pakaianku
sudah rapi dan harum setelah ku semprot dengan minyak wangi spray.
Tinggal menungggu panggilan temanku itu sambil menunggu ku duduk di
kursi empuk peninggalan Ibuku dulu sebelum pergi. Sungguh betapa nyaman
seandainya beliau disampingku sambil mengelus-elus rambutku ini pikir
benakku.
“Pok … pok … pok …”
Itu pasti temanku, maklum hanyalah dengan isyarat dia berani memanggilku karena dia juga takut sama ayahku yang dibilang galak.
Bergegaslah aku keluar, tiba-tiba di depan pintu itulah ayahku baru pulang.
Mau kemana kau?” tanya ayahku.
“Ke masjid yah, sebentar aja kok.” jawah lirihku.
“Tidak boleh kamu masih harus nunggu rumah, tidak harus kemana-mana? tegas ayahku sambil menggeret tanganku ke dalam.
Dengan isyarat aku mengisyaratkan ke temanku bahwa aku tak bisa ke masjid.
Daya
ku sebenarnya ingin meloncat, tapi terpenjara karena terdapat di dalam
sangkar. Aku hanya terpana melihat kesekian kalinya dia bertindak tidak
senonoh di rumah. Rumah yang dulu penuh canda tawa, mungkin bisa
dibilang angker bagiku. Apakah semua itu bagaikan kedondong. Ketika ibu
ada dia berupaya sehalus mungkin, tetapi ketika tak bertatap hanyalah
duri yang muncul dan menusuk dibawahnya. Sebetulnya aku tidak memendam
rasa benci padanya tapi ini sudah benar-benar kelewatan. Sungguh lewat
batas normal untuk mendidik anaknya yang baik dan berperilaku terpuji
mungkin bila nanti ibu masih kembali. Ini akan berubah total. Ada
kemungkinan juga masih seperti kedondong dan berharap untuk pergi lagi.
Petang kian larut hingga malam melarut kian larutnya. Jam dihadapanku
menjukkan tengah malam, tapi dia juga belu kunjung datang. Ketika ada
yang telepon aku tak sanggup mengatakan yang sebenarnya “ke tetangga
hajatan” itukah jawabku secara sama setiap kali ada yang menanyakan.
Entah itu lewat telepon ataupun penamu yang berkunjung ke rumahku.
Malam
hari dan barakhir sampai setelah subuh dia juga belum hadir mengetuk
pintu rumah. Aku bingung kaya orang yang linglung, apakah ini yang
dinamakan akan ayam mencari induknya. Hal itu membuat harus aku menunggu
sampai aku terlambat masuk sekolah.
Di meja belajar rasa kantuk
membutakan mataku, memang semalam aku tak tidur. Hanya ingin yang
mencoba mengajari ku menggerakkan mata waktu itu.
Minder itulah kuhadapi saat di kelas.
Bukanlah
ejekan teman sekelasku yang membuat seperti itu melainkan hanyalah
perasaanku karena aku berlatar belakang beda. Tak lupa aku suka bingung
alias linglung.
Ketika dihadapkan hal yang mengharuskan aklu memilih,
aku hanya diam. Sejak kecil tak ada yang memperhatikanku, kemarahan
ketidakharmonisan, kebaikan sementara menjadi background waktu saat tiu.
Tidak ada yang tidak mungkin, jikalau itu menular padaku sampai saat
ini. Rasanya jikalau ada yang aneh setiap aku melangkah. Yap itu yang
dikatakan tidak PD dan ragu-ragu.
Sekarang, sejak kejadian saat itu sampai dirumah dari sekolah itu tubuhku tak lagi hidup.
Keterbatasanku membuat semakin sempit.
Tetanggaku
bilang aku harus tetap semangat walau kaki tak sanggup mengusung
badanku karena pukulan itu, akan tetapi pikiran ku masih berbicara di
depanku seperti tetanggaku tadi. Sekali lagi aku berharap dan terus
berharap di sela-sela derasnya arus yang membawaku sekarang ini.
By: Agus ramelan
Monday, July 16, 2012
Derasnya Arus...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
- Ayo Wisata ke Banjarnegara (1)
- Berita Kampus (25)
- Bisnis (11)
- domain murah (1)
- domainesia (1)
- Education (10)
- Flash News (4)
- hosting indonesia (1)
- hosting murah (1)
- hosting terbaik (1)
- Kompetisi (12)
- Kompetisi Blogging Balitbang PUPR (1)
- lomba blog 2019 (1)
- lomba blog domainesia (1)
- lomba seo (1)
- lomba seo 2019 (1)
- Mayuh Plesir Maring Banjarnegara (1)
- Motivation (10)
- Pengembaraanku (28)
- Sociasl Critics (4)
- Sosialita (10)
- Sport (2)
- Travelling (2)
No comments:
Write Komentar