Thursday, May 7, 2015

AGUS RAMELAN DAN M. ADLI RIZQULLAH JUARA 1 NATIONAL MITI PAPER CHALLENGE 2015

AGUS RAMELAN DAN M. ADLI RIZQULLAH JUARA 1 NATIONAL MITI PAPER CHALLENGE 2015

2
Bandung, UPI

Agus Ramelan dan M Adli Rizqullah, mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro berhasil meraih juara 1 dalam ajang bergengsi Lomba National MITI Paper Challenge 2015. Prestasi ini adalah prestasi yang ke-3 diraih Agus dan Adli yang sebelumnya juga telah berhasil menjadi finalis terbaik Inovasi Iptek Kemenpora RI 2014 dam juara 3 Energy Research Competition ITB 2015. Acara ini digelar dalam tajuk Leppim Fair 2015 yang diselenggarakan 24-26 April 2015 di Gedung Kebudayaan dan Gedung FPMIPA C, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Leppim Fair 2015 terdiri atas beberapa runtutan kegiatan di antaranya yaitu Seminar Internasional, Bincang Intelektual Mahasiswa, MITI Paper Challenge (MPC), Diskusi Kelembagaan, Riset and Community Training (RCT), dan Bazar Loka Karya. Setelah seleksi yang sangat ketat, maka diambilah 10 finalis dari seluruh kampus di Indonesia. Selanjutnya finalis mempresentasikan karya tulis ilmiahnya di hadapan tiga juri independen yang berkompeten di bidangnya. Setelah berjuang keras di sesi presentasi, akhirnya tim dari Universitas Pendidikan Indonesia yang diwakili Agus dan Adli dinobatkan sebagai juara 1 dan disusul oleh Universitas Brawijaya juara 2, UGM juara 3, Universitas Negeri Makasar juara Harapan 1, dan Untirta juara harapan 2.
“Kami sangat berbahagia bisa menempati posisi pertama, mengingat kami satu-satunya perwakilan tim dari UPI yang lolos sebagai finalis. Prestasi di kancah nasional ini menunjukkan eksistensi mahasiswa FPTK UPI patut disegani dan tentunya prestasi ini kami persembahkan untuk kampus UPI tercinta. Selanjutnya kami telah membentuk tim tecnopreneur bernama Ramdoo Electronics sebagai tindak lanjutnya. Mengingat riset kami adalah riset yang berorientasi pada produk, sehingga besar kemungkinan untuk dikomersialisasikan,” tutur Agus Ramelan.
1
Karya inovasi dari tim Agus dan Adli ini juga diminta Ketua Tim Pengembang MPN Dr. Erlina Wiyarti, M.Pd. untuk ditampilkan di Ruang UPI Kini dan Prestasi Gedung Museum Pendidikan Nasional bertepatan dengan peresmian MPN, Sabtu 2 Mei 2015. Karya tersebut ditampilkan sebagai salah satu representatif karya asli mahasiswa UPI yang telah mempunyai segudang prestasi membanggakan di kancah nasional.
Di sela-sela acara pembukaan museum, Agus menuturkan banyak sekali pengujung yang antusias menanyakan tentang keunggulan dan inovasi karyanya. Memang karya yang dikenalkan Agus dan Adli, kontrol otomatis pengisian baterai laptop adalah produk baru yang belum ada di pasaran. Menurutnya produk ini juga sudah didaftarkan di Hak Kekayaan Intelektual dan siap dipasarkan ketika sudah dapat sertifikat HKI. (WAS)

UKM LEPPIM UPI SELENGGARAKAN LEPPIM FAIR 2015

UKM LEPPIM UPI SELENGGARAKAN LEPPIM FAIR 2015

2
Bandung, UPI

Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UKM Leppim UPI) menyelenggarakan Leppim Fair 2015, 24-26 April 2015 di Gedung Kebudayaan dan Gedung FPMIPA C, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Leppim Fair 2015 terdiri atas beberapa runtutan kegiatan di antaranya yaitu Seminar Internasional, Bincang Intelektual Mahasiswa, MITI Paper Challenge(MPC), Diskusi Kelembagaan, Riset and Community Training (RCT), dan Bazar Loka Karya.
1
Konten acara seminar internasional yaitu “Transfer Teknologi untuk Kemajuan Bangsa Indonesia”, dengan para pembicara Mr. Georg Villinger, MBA. Dipl. Wirtsch Ing. (Ilmuan Teknolog Jerman), Abur Mustikawanto (Wakil dari Dinas Pendidikan), Dr. Warsito Purwo Taruno, M.Eng. (Ilmuan Teknolog Indonesia), dan Riska Ayu Purnamasari, S.Si. (Mahasiswa Tsukuba University).

Acara BIM diisi dengan materi berupa sharing mengenai tips dan trik bagaimana mempersiapkan berkas pengajuan beasiswa yang tepat dan sharing pengalaman hidup di luar negeri sesuai dengan negara alumni yang diundang. Selain itu ada pameran beasiswa, kerjasama Departemen Hubungan Luar Negeri (HLN) MITI-KM dengan Sahabat Beasiswa.
3
Selain acara seminar dan diskusi, kegiatan yang ada di Leppim Fair 2015 yaitu MITI Paper Challenge (MPC) kompetisi penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa. Lagi-lagi UPI menorehkan prestasi di ajang karya ilmiah ini. Agus Ramelan, mahasiswa yang berasal dari Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia berhasil menjadi juara satu di MPC ini. Juara dua dan tiga yaitu dari Universitas Brawijaya dan Universitas Gadjah Mada. Ajang bergengsi, Agus Ramelan juga salah satu anggota dari LEPPIM bersama rekannya sangat bangga mempresentasikan hasil karya tulis mereka dihadapan para juri.
Salah satu kebanggaan yang perlu ditorehkan oleh mahasiswa yaitu mengikuti berbagai kegiatan ilmiah serta mampu mengaplikasikannya dengan capaian utama yaitu membangun Indonesia yang mandiri. Dede Miftahul Anwar, ketua pelaksana Leppim Fair menjelaskan bahwa mendorong prestasi mahasiswa Indonesia di berbagai bidang, meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan dari kegiatan ini. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan mengabdi pada Negara. (Hani Nurhasanah)

AGUS RAMELAN DAN M ADLI JUARA 3 NATIONAL YOUTH ENERGY REASEARCH COMPETITION

AGUS RAMELAN DAN M ADLI JUARA 3 NATIONAL YOUTH ENERGY REASEARCH COMPETITION

BandungUPI
photo 1
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kembali menorehkan prestasi terbaiknya di kancah kompetisi ilmu pengetahuan dan teknologi nasional. Kali ini, Agus Ramelan dan M. Adli Rizqullah, mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro, berhasil meraih Juara 3 dalam ajang bergengsi Lomba National Youth Energy Research Competition IATMI ITB 2015.
Acara ini digelar di Gedung TVST A ITB 31 Januari 2015 dan diikuti finalis terbaik perwakilan perguruan tinggi seluruh Indonesia yaitu dari UI, ITS, UPI, Undip dan perguruan tinggi lainnya. Dari  finalis yang terpilih, diseleksi kembali dengan melakukan presentasi di hadapan dua  juri independen dari berbagai kalangan untuk kemudian ditentukan 3 finalis terbaik nasional. Perwakilan UPI, yaitu Agus dan Adli berhasil meraih di tempat ketiga dan bersanding dengan perwakilan dari Universitas Indonesia.
“Kami sangat berbahagia bisa menempati posisi ketiga, mengingat kami satu-satu tim dari perguruan tinggi LPTK dan bersaing dengan mahasiswa teknik murni dari berbagai universitas ternama. Prestasi di kancah nasional ini menunjukkan eksistensi mahasiswa FPTK UPI patut disegani dan tentunya prestasi ini kami persembahkan untuk kampus UPI tercinta” tutur Agus Ramelan. (WAS)

AGUS RAMELAN DAN M ADLI, FINALIS TERBAIK LOMBA INOVASI IPTEK

AGUS RAMELAN DAN M ADLI, FINALIS TERBAIK LOMBA INOVASI IPTEK

1
Jakarta, UPI
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kembali menorehkan prestasi terbaiknya di kancah kompetisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi nasional. Kali ini adalah Agus Ramelan dan M Adli Rizqullah, Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro berhasil menjadi Finalis Terbaik dalam ajang bergengsi Lomba Inovasi Iptek Pemuda Nasional Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Acara ini digelar di Hotel Menara Peninsula Jakarta 23-26 Oktober 2014 diikuti oleh 30 finalis pilihan perwakilan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dari 30 finalis yang terpilih, diseleksi kembali dengan melakukan presentasi di hadapan lima juri independen dari berbagai kalangan untuk kemudian ditentukan lima finalis terbaik nasional.
Perwakilan UPI, yaitu Agus dan Adli berhasil meraih tempat pertama sebagai finalis terbaik nasional dan bersanding dengan perwakilan dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Brawijaya. Dalam perlombaan ini tim mempresentasikan karya berupa alat pengendali charging baterai laptop secara otomatis dengan nama Si Kecil Penyelamat Baterai (SKPB).
Dewan juri menilai, alat ini potensial untuk dikomersialisasikan menjadi produk teknopreneur. Malam Penganugerahan Inovasi Iptek Pemuda Nasional dihelat di halaman Kemenpora RI 24 Oktober 2014 yang dihadiri Mantan Menpora zaman SBY, Roy Suryo.
“Saya dan tim sangat bersyukur dapat mempersembahkan kemenangan ini di sela-sela peringatan Hari Sumpah Pemuda 2014. Kemenangan ini kami persembahkan untuk kampus tercinta dan kampus penuh kenangan, UPI,” tutur Agus Ramelan. (WAS) 

MARI WUJUDKAN UPI MENJADI JAWARA PKM

MARI WUJUDKAN UPI MENJADI JAWARA PKM

1-1
Oleh AGUS RAMELAN
(Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa-LEPPIM UPI)
PENASARAN sekali rasanya malam itu, pukul 21.04 WIB tersirat kabar kalau Pemenang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang 2015 sudah diumumkan. Berdasarkan Surat Lampiran bernomor 0074 /E5.3/KPM/2015, tercantum sebanyak 7.646 pengusul yang dinyatakan didanai pada program PKM 2015. Asas lama masih berlaku, tiga besar peraih PKM terbanyak masih berprinsip 4L (Loe Lagi Loe Lagi). Jumlah terbanyak diraih oleh Universitas Brawijaya dengan jumlah 469 PKM, selanjutnya adalah Institut Teknologi Sepuluh November dengan jumlah 467 PKM, dan di urutan ketiga adalah jawara Pimnas 27 yaitu Universitas Gadjah Mada dengan jumlah 435 PKM yang terdanai.
Apa kabar dengan UPI? Bersyukur sekali, tahun ini saya dan tim menjadi salah satu dari 57 PKM UPI yang didanai. Jumlah 57 hanyalah berkisar 0.745% dari jumlah semua PKM yang didanai di seluruh Indonesia. Jumlah 57 juga hanyalah 12.154% dari jumlahnya PKM yang didanai dari Universitas Brawijaya. Mungkin saja jumlah 57 lebih mendekati Dies Natalis UPI yang ke 60. Sebagai pegiat keilmiahan mahasiswa di LEPPIM UPI, saya sangat sadar bahwa menumbuhkan semangat mahasiswa untuk lebih giat dan bersemangat di bidang penalaran itu tidak mudah.
UPI
Berbagai penghargaan baik pra pengusulan maupun pasca pengusulan PKM yang gencar diberikan kampus juga belum mempan. Status sosial yang menyebutkan bahwa kalau lolos PKM itu adalah Mahasiswa Berprestasi juga belum bisa meringankan jari mahasiswa untuk sekadar mengetikkan usulan PKM. Gerakan 1000 PKM yang digencarkan bersama juga berakhir di posisi setengah dari seribu yaitu tidak lebih dari 500-an judul PKM yang diusulkan.

Ada yang bilang bahwa lebih penting mempersiapkan kualitas dulu daripada kuantitas usulan PKM. Sewaktu menjuarai kompetisi Inovasi Iptek Kemenpora 2014 kemarin, saya sempat berdiskusi panjang dengan kawan dari ITS. Dan baru saja kemarin dia bercerita bahwa untuk meloloskan 467 PKM yang terdanai, Arek ITS (Sebutan anak-anak ITS) mengusulkan sekitar 1100-an usulan PKM. Jadi jumlah PKM ITS yang didanai tahun ini adalah sekitar 43% dari jumlah usulannya. Tak jauh beda dari teman saya dari UGM juga menyebutkan bahwa jumlah usulan PKM di kampusnya juga 1000-an. Informasi ini mengandung pelajaran berharga, ITS yang notabene adalah Juara Pimnas 26 saja hanya bisa meloloskan 43% dari total usulannya. Begitu pula tak jauh dengan UGM, dan juga UB.
Kualitas dan kuantitas usulan PKM itu sangat penting dan saling mempengaruhi. Ini artinya jumlah usulan PKM yang didanai sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas usulan. Untuk meningkatkan keduanya, tidaklah cukup hanya dengan memberikan penghargaan, workshop terpadu, kompetisi pra pengusulan PKM, persyaratan beasiswa dan pelatihan yang dilakukan ormawa. Salah satu langkah kecil yang belum teroptimalisasi dilaksanakan yaitu meningkatkan peran dosen mata kuliah dan pembimbing akademik.
PKM dapat dijadikan “tugas akhir” mata kuliah dan dipresentasikan terlebih dahulu di depan kelas sebelum diusulkan. Dengan langkah seperti ini, semua mahasiswa pasti berkenan membuat PKM dan secara kualitas juga lebih mumpuni karena diberikan arahan langsung oleh dosen mata kuliah serta diberikan masukan oleh teman sekelas ketika presentasi. Selain itu, PKM juga dapat dijadikan syarat kontrak mata kuliah dengan bimbingan langsung melalui dosen pembimbing akademik.
Bisa dibayangkan, misal jumlah mahasiswa ada 5.000, kalau semua diwajibkan dan membentuk tim masing-masing 5 orang per kelompok maka sudah ada 1.000 kelompok yang berpotensi mengusulkan PKM. Langkah seperti ini lebih manjur dan hemat untuk mewujudkan UPI sebagai Jawara PKM. Keseriusan dan keterpaduan adalah kunci untuk menciptakan sejarah baru, menggenggam sebuah piala dari kompetisi penalaran dan keilmiahan mahasiswa terpolur seantereo Indonesia, Piala Pimnas Ardhikarta Kertawidya. 

PRAKTIKAN UPI ANTARKAN SISWA SMKN 2 JUARAI LOMBA BISNIS PLAN

PRAKTIKAN UPI ANTARKAN SISWA SMKN 2 JUARAI LOMBA BISNIS PLAN

Bandung, UPI
1
Praktikan Agus Ramelan dan Usup (mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia) yang bertugas di SMKN 2 Kota Bandung yang baru saja mengikuti Pengalaman Lapangan (PPL) menorehkan prestasi terbaiknya. Mereka berhasil mengantarkan siswa bimbingannya menyabet dua gelar di ajang Lomba Business Plan tingkat SMA/SMK Se-Jawa Barat.
Lomba ini diselenggaran 25 Februari 2015 di Gedung Serba Guna, Universitas Widyatama dalam rangkas Dies Natalis ke-13 Universitas Widyatama. Peserta dari seluruh Jawa Barat memperebutkan Piala Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat, Ibu Hajah Netty Ahmad Heryawan. Selain itu, juga ada Acara talkshow tentang Entrepeneur Muda yang disiarkan Bandung TV.
Dalam pelaksanaannya, peserta diberikan format kosong business plan kemudian diminta mengisinya dalam waktu dua jam. Setelah itu juri juga menanyakan rencana bisnis yang mereka buat. Dengan seleksi yang cukup ketat, dua dari tiga wakil SMKN 2 Kota Bandung berhasil menyabet dua gelar sekaligus yaitu Jura 2 dan Juara 3.
Tim yang berhasil menjadi Juara yaitu Tim Mi BALA (Miniatur Monumen Bandung Lautan Api) yang beranggotakan Arti Resia dan Nurul. Tim kedua yaitu Tim Taci Gadis (Tapak Ciliwung Tiga Dimensi) yang Mitha dan Ajizah.
“Awalnya saya hanya bersilaturahmi dengan Staf Kesiswaan, kemudian saya menawarkan diri untuk membimbing tim bisnis planuntuk ikut berkompetisi di Universitas Widyatama. Saya membimbing benar-benar dari dasar, pasalnya anak-anak sebelumnya belum tahu apa itu business plan. Setelah latihan selama kurang lebih seminggu, saya sangat senang anak-anak dapat merasakan kerja kerasnya dengan menyabet 2 Gelar,” kata Agus ketika ditanya kronologis perjuangan siswanya. (Agus Ramelan) 

LEPPIM UPI LAUNCHING DESA BINAAN DI SUMEDANG

LEPPIM UPI LAUNCHING DESA BINAAN DI SUMEDANG

Sumedang, UPI
2
Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (Leppim) UPI kembali menunjukkan eksistensinya dalam pengabdian pada masyarakat di Desa Licin, Kec. Cimalaka, Kab. Sumedang Sabtu (29/11/ 2014). Leppim UPI me-launching Program Hibah Bina Desa (PHBD) dengan tajuk Pusat Produk Kreatif Sumedang. Program ini merupakan implementasi dari program bina desa yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2014.
Pusat produk kreatif yang telah dilaunching sepenuhnya diberdayakan masyarakat dengan pendampingan intensif dari Leppim UPI. Pusat produk kreatif ini menyediakan berbagai olahan pangan kreatif dari berbagai desa dan kecamatan di Sumedang. Selain itu, terdapat juga produk unggulan yaitu Lalap Kering Daun Kelor dan Teh Herbal Daun Kelor.
Acara launching dihadiri masyarakat Desa Licin yang tergabung dalam Posdaya Tampomas Hijau, Kepala Dusun Panteneun, Dosen Pembimbing, Alumni Leppim UPI, Anggota Muda dan Anggota Biasa UKM Leppim UPI dengan total peserta yang hadir 70-an orang.
1
“Alhamdulillah, Leppim UPI kedua kalinya mendapat kepercayaan dari Dikti untuk melaksanakan Program Hibah Bina Desa (PHBD). Dengan program ini diharapkan anggota Leppim dapat mengembangkan dan memberdayakan potensi yang ada di masyarakat dengan berbasis pada hasil riset interdisipliner yang telah dilakukan,” kata Suhendar, Direktur UKM Leppim UPI 2014.
Hal ini jselaras dengan yang disampaikan Ketua Tim PHBD 2014, Agus Ramelan, yang menyebutkan bahwa program ini merupakan program sosiopreneur yang sepenuhnya dari masyarakat dan untuk masyarakat. Mahasiswa berperan hanya sebatas pendamping dan berinovasi guna berjalannya roda ekonomi di program yang telah dibentuk. (Agus Ramelan)