Sunday, May 5, 2013

GREENTECH DAIHATSU FOR GREENLIFE INDONESIA!



Bumi merupakan wahana utama manusia dalam mengembangbiakkan kehidupanya. Segala yang dibutuhkan manusia, selalu ada di bumi. Mulai dari kebutuhan pokok, sekunder, sampai dalam upaya perkembangan teknologi pun bumi selalu menyediakan semua bahan bakunya. Secara fisik, bumi merupakan sebuah bulatan besar yang berputar dengan pusat massanya adalah garis vertikal antara kutub utara dan kutub selatan. Pergerakan bumi tak terasakan oleh manusia dikarenakan angular momentum yang dimiliki bumi sangat konstan. Beberapa faktor inilah yang menyebabkan bumi menjadi planet yang dihuni segala rupa makhluk hidup, salah satunya manusia.
Seiiring berjalannya waktu serta penuaan usia, bumi menyimpan beribu kisah yang penuh warna bak pelangi yang menghiasi angkasa. Positif dan negatif merupakan dua sisi yang seakan satu kesatuan tak dapat terpisahkan. Kisah yang sangat membantu sekaligus mempermudah kehidupan manusia adalah perkembangan teknologi. Kata “teknologi” seolah-olah menjelma menjadi makanan pokok bagi manusia di era sekarang. Betapa tidak, serangkaian aktivitas manusia mulai sedari bangun tidur sampai tidur kembali pun tidak lepas dari yang namanya “teknologi”. Perkembangan teknologi tidak dapat dihindari dalam segala bentuk kehidupan manusia, mengingat perkembangan teknologi sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap rekayasa ataupun penemuan baru memberikan manfaat positif dalam keberlangsungan hidup manusia. Semisal di bidang teknologi informasi, manusia sekarang dapat berkomunikasi secara leluasa tanpa adanya hambatan ruang dan batas teritorial. Manusia dapat membentuk koloni di sosial media tanpa harus bertemu satu sama lainnya. Selain itu manusia sekarang dapat berpindah-pindah tempat dengan cepat dan tepat.


Namun tidak dapat dipungkiri, beberapa dampak negatif perkembangan teknologi juga seakan-akan menjelma hantu super menakutkan bagi kehidupan manusia. Hampir semua jenis dari perkembangan teknologi memberikan dampak negatif apabila tidak dikelola baik dan benar. Salah satu yang paling urgen untuk disoroti dan dicarikan solusi tepat di Indonesia saat ini adalah permasalahan transportasi yang didominasi oleh kendaraan bermotor. Sdebagai sampelnya adalah kendaraan roda empat (mobil). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan kuantitas kendaraan roda cukup signifikan. Pada awal tahun 2000, jumlah kendaraan roda empat di Indonesia hanya 3,038 juta unit. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2005 menjadi 5,076 juta unit dan pada tahun 2010, jumlah mobil di Indonesia menembus angka 8,89 juta unit. Jumlah ini adalah jumlah yang sangat fantatis. Segala bentuk kendaraan bermotor pasti mengeluarkan emisi yang berdampak pada meningkatnya polusi udara. The Utilization of Catalytic Conveter and Unleaded Gasoline fo vehicle mengungkap bahwa 70% gas beracun yang terdapat di udara berasal dari kendaraan bermotor. Kondisi ini terjadi terutama di kota besar. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan pula pemakaian bahan bakar fosil yang akan berisiko terjadi penambahan gas beracun seperti CO, HC, SO2 .Tentu saja, semua gas beracun yang dihasilkan kendaraan bermotor ini akan akan berdampak besar bagi degradasi kesehatan manusia. Semisal, gas Karbon Monoksida dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, gangguan saluran pernapasan dan paru-paru.
"Kendaraan roda empat pada umumnya menghasilkan emisi gas buat yang beracun
seperti CO2, HC, SO2" 
Ilustrasi , by penulis 
"Emisi gas buang kendaraan bermotor mengakibatkan
 beberapa gangguan pada organ tubuh manusia" 
img src: http://www.kamase.org/?p=416

Permasalahan dampak negatif dari kemajuan teknologi bidang transportasi tak hanya dinikmati saja, melainkan perlu solusi aplikatif yang tepat dan akurat. Khususnya dalam upaya penanggulangan pencemaran udara akibat kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan penanggulangan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis merupakan peran pemerintah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pencemaran udara. Sedangkan penanggulangan secara teknis merupakan langkah yang harus diambil oleh dunia industri dalam rangka menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan, namun tetap tidak menghilangkan nilai fungsionalitas produk.
Secara umum, penanggulangan non-teknis yang dilakukan pemerintah sudah baik. Langkah selanjutnya tinggal bagaimana strategi pengimplemtasiannya. Di sisi lain, dalam upaya penanggulangan teknis pecemaran udara, sektor industri dituntut untuk terus melakukan inovasi guna terciptanya produk baru yang lebih ramah lingkungan. Evolusi dunia teknologi ang mengarah pada kearifan lingkungan ini sering dikenal dengan istilah “Teknologi Hijau” atau “Greentech”.
Teknologi hijau merupakan sebuah upaya dalam rangka menjaga kelestarian dan keberlanjutan (sustainabilitas) kehidupan bumi. Teknologi hijau juga merupaka upaya pemenuhan kebutuhan manusia secara berkelanjutan di masa depan tanpa bersifat parasit terhadap lingkungan maupun sumber daya manusia itu sendiri. Teknologi hijau merupakan aplikasi ilmu sains untuk memelihara sumber daya alam dan mengelola dampak negatif akibat aktivitas manusia. Penerapan teknologi hijau dapat mengurangi penggunaan energi sehingga secara otomatis menurunkan kadar gas beracun yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Sehingga pada akhirnya, dengan adanya teknologi hijau dapat dipastikan pembangunan dan perkembangan teknologi berisfat lestari dan insani.
"Teknologi Hijau merupakan suatu penerapan  yang ramah teknologi lingkungan"  
img src: http://legendpower.com

Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar kendaraan bermotor yang luar biasa prospek. Merk dagang kendaraan bermotor dari beberapa belahan negara seakan-akan bertaburan di jalanan bak laron di kala musim penghujan. Ya sekali lagi itu semua karena Indonesia mempunyai potensi pasar yang dahsyat dan cetar membahana. Namun sayang, diantara merk-merk dagang kendaraan bermotor di Indonesia, tidak semuanya rescpect akan isu teknologi hijau  Ada yang apatis dan oportunis, yang didahulukan adalah mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
Salah satu merk dagang kendaraan bermotor saat ini yang patut diacungi jempol berkat dedikasinya dalam inovasi teknologi hijau yaitu Daihatsu Indonesia. Sebagai perusahaan otomatif yang telah berkiprah selama 105 tahun, Daihatsu telah mengambangkan berbagai teknologi berkualitas termasuk teknologi ramah lingkungan. 


DAIHATSU, produsen otomatif yang terus berinovasi dalam pengembangan Teknologi Hijau  

Akhir-akhir ini Daihatsu kembali meluncurkan pedoman model teknologi ramah lingkungan yang ke depannya akan diterapkan pada produk-produk Daihatsu. Pedoman model tersebut terdiri dari tiga model, diantaranya:  
1.       Teknologi Eco-Idle
Teknologi Eco-Idle mampu mengatur dan mematika mesin secara otomatis. Dalam keadaan macet, mesin akan mati secara otomatis sehingga dapat menghemat bahan bakar. Di sisi lain sistem i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan mengurangi pengeluaran karbondioksida.
img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau


2.  2-Cylinder Turbocharged Direct Injection
Penggunaan mesin dua silnder dengan teknologi active ignition system yang mampu menghemat bahan bakar mencapai 30%. Walaupun cc lumayan kecil, namun peforma dan kenyamanan berkendara tetap terjaga dengan teknologi  turbo yang digunakan.
img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau

3. Daihatsu akan menggunakan sumber energi baru melalui penggunaan bahan bakar cair Hidrazin Hidrat, yaitu pencampuran air dan hidrogen. Campuran ini memiliki daya energi yang tinggi dan sama sekali tidak menghasilkan CO2. Selain itu, bahan campuran tersebut juga memerlukan biaya yang lebih sedikit serta mempunyai jarak tempuh lebih jauh dibandingkan teknologi  fuel ceel lainnya.  


img src: http://www.daihatsu.co.id/teknologi-hijau 

Secara umum, tiga model tersebut dapat digarisbawahi bahwa kedepannya Daihatsu beritikad tinggi untuk menciptakan sebuah produk yang berpeforma, nyaman digunakan, hemat biaya dan tentunya sangat ramah lingkungan. Salah satu pembuktiannya adalah  Teknologi Eco-Idle yang diprakarsai Daihatsu tidak mengeluarkan gas karbondioksida. Kondisi baik ini tentu saja sangat mengurangi kuantitas emisi gas buang kendaraan roda empat sehingga secara otomatis akan tetap menjaga keseimbangan kelestarian alam. 
"Teknologi Hijau yang dihadirkan Daihatsu tidak 
menghasilkan gas CO2" 
Ilustrasi by penulis 

Tiga model inilah yang nantinya akan menjadi patokan Daihatsu dalam mengembangkan industri kendaraan roda empat di dunia, khususnya di Indonesia. Dengan penerapan model ini, diharapkan mampu menciptakan pola hidup yang lebih sehat, alami, bermartabat guna tercapainya tujuan agung yaitu Indonesia Hijau dan tentunya Indonesia kembali menyandang predikat sebagai paru-paru dunia. Semoga! 


14 comments:
Write Komentar