Thursday, August 9, 2012

Bengawan Solo, Jantung Hati Orang Solo.

img src: http://www.solopos.com/?p=8127
Bengawan Solo, nama ini pasti tidak asing di telinga kita. Ya, Bengawan Solo adalah sungaii terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik, Jawa Timur. "Bengawan" dalam bahasa Jawa mempunyai arti "sungai yang besar". Sebelum bernama Bengawan Solo, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17) .

Panjang sungai Bengawan Solo mencapai 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai ini juga melalui sekitar 17 Kabupaten. Aliran Bengawan Solo masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran sungai itu beralih ke utara. Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba.
Daerah hulu Bengawan Solo meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktivitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi. Daerah hilir meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban.
Bengawan Solo juga dijadikan sebagai sebuah judul lagu, lagu Indonesia berirama keroncong yang terkenal ciptaan Gesang. Diciptakan pada tahun 1940, lagu ini terinsipirasi dari sebuah sungai asli dengan nama yang sama di Jawa Tengah. Liriknya mendeskripsikan sungai tersebut dengan gaya yang nostalgia. Setelah Perang Dunia II, pasukan Jepang yang kembali ke negaranya membawa lagu ini bersama mereka. Di sana, lagu ini menjadi populer setelah dinyanyikan berbagai penyanyi, di antaranya Toshi Matsuda.

Lirik lagu

Bengawan Solo
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh

  Ref:
  Mata airmu dari Solo
  Terkurung Gunung Seribu
  Air mengalir sampai jauh
  Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu

                                                  Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Bengawan_Solo


No comments:
Write Komentar