Monday, July 16, 2012

Rokok Pakai Filter, amankah???

Rokok Pakai Filter, amankah??? 

Merokok merupakan kebiasaan besar masyarakat sekarang. Malh gua pernah denger ni “wis udu ora mangan eneg”, eh kebalik nih, ni die yang bener “wis mangan ora udud eneg”.
Saking populernya rokok, orang merokok dianggap bersahabat dengan lingkungan. Eh, mari coba merenung, jika penduduk Indonesia yang meroko adalah 20% saja, berarti jumlahnya udah sekitar 40.000.000 juta jiwa. Misal setiap hari mereka menghabiskan 5 batang rokok maka udah 100.000.000 juta batang rook terhisap. Andaikata lagi ni ye, 1 batang rook mengnghasilkan asap 0,25 cubic maka setiap hari polusi udara yang disebabkan rokok adalah 25.000.0000 juta cubic. Ngeri kan?, Ngemeng-ngemeng bukan masalah polusi coy yang kita bahas, melainkan bagian pengaman rokok yaitu filter-nya. Orang bilang itu filter digunakan sebagai pengaman pertama, yaitu filtrasi asap karbon yang dihasilkan oleh rokok. Namun, efektifkah filter itu? . I don’t know, tapi dari beberapa sumber yang gua dapat ada beberapa info yang menyebutkan bahwa filter rokok ini kurang efektif, lho kenapa? Tenang, pelan-pelan yukz kita analisa bareng. Rokok filter merupakan pengembangan dari rokok jadula alaias model lama dan diharapkan filter ini mampu mengurangi racun tang dihasilkan rokok terutama tar dan nikotin. Pada umumnya filter rokok terbuat dari bahan sintetis yang berasal dari plastic yang terdiri dari minyak mineral, titanium, dioksida, monolaurete sorbitan, monolaurete sorbitan teretoksilasi, dan triacetin. Tentang keefektifan filter rokok ini dijawab oleh beberapa literature dibawah ini: • Filter rokok menyebabkan suatu penyakit langka. Asap yang masuk ke filter akan menimbulkan asap lain karena asap rokok yang panas yang melewati filter akan membawa partikel asbes dan akhirnya mengendap di paru-paru. Penyakit ini sering dikenal dengan nama Asbetosis. • Filter rorok tidak mengurangi jumlah konsumsi nikotin pada perokok. Karena biasanya perokok berat telah kecanduan terhadap nikotin, sdehingga secara otomatis tubuh mereka akan mencari nikotin. Akibatnya jumlah batang rokok yang dihisapnya semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan nikotin di dalam tubuhnya. • Filter rokok mengandung zat berbahaya. Pada saat rokok dibakar, bursa filter akan mengalami proses pembentukan isothiocynate metal. Zat kimia ini bersifat peptisida dan dapat menyebabkan kerusakan korne mata, ginjal dan hati pada hewan. • Filter rokok menghasilkan karbon monoksida. Ditambah lagi dari penelitian yang dilakukan oleh JL Pauly dari Department of Immunology Roswell Park Cancer Institute USA disebut bahwa dari endapan asap rokok ditemukan adanya partikel carbon, tar, dan fiber plastic yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius bagi perokok. Hayuuu bagaimana pendapat sobat?.

No comments:
Write Komentar