Monday, July 16, 2012

Kau kah “Idaman” ku?


Kau kah “Idaman” ku?

Ketika kita bertemu kau bagai mustika pertiwi yang mencolok memencarkan sinar penyejuk mata penentram hati. Parasmu begitu muslimah, kerudung sempurna yang menutup setengah tubuh berisyarat betapa pitihnya hati kecilmu. Senyum manis mu seakan menina bobokkakan siapapun yang menikmatinya. Astagfirullah, kenapa aku jadi membayangkan diri kamu. Bukankah kita sering mendengar sesuatu akan indah pada saatnya. Ya, dibatas penantian waktu ini dan berharap kecocokan kan kita temukan.

Pengharapkanku begitu sangat kepda dirimu. Pertamaku bertemu denganmu waktu itu, aku masih malu-malu menatap dan menyapamu. Seolah ada sesuatu yang ganjal di hati ini. Entah energi apa yang mengidapiku. Anehnya aku juga gak bias menebak apa arti senyummu yang seolah mendandakan isyarat yang sama terhadapku. Memang kusadari, ku tak pandai menbak. Ku juga tak pandai membaca isi hati seseorang. Di balik itu semua, ada satu yang ku tahu, yaitu mimik wajahmu. Ketika ku pandang mimik wajahmu berbeda ketika kau berbicara dengan teman dan denganku. Apakah itu benar? Aku juga gak tau, mungkin hanya harapan lebih aja dariku.
Sekarang kita sangat jauh dan jarang bertemu. Namun perlu kau tetap mengerti, aku tetap berharap padamu. Dengan menjaga norma-norma ini aku selalu mebayangkan bagaiman kelak kita jika diberi kesempatan untuk hidup bersama. Subhanallah, semoga Allah mengabulkan keinginan suci ini. Amin.


                                                                                                               

No comments:
Write Komentar